Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tegur Andi Arief CS, Senior Demokrat Cari Panggung?

Tegur Andi Arief CS, Senior Demokrat Cari Panggung? Mantan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief (tengah) bergegas saat akan menjalani proses rehabilitasi di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta, Rabu (6/3/2019). Direktorat IV Narkotika Bareskrim Polri menyerahkan Andi Arief ke BNN untuk menjalani masa rehabilitasi setelah dinyatakan bebas pada Selasa (5/3) terkait kasus penggunaan narkotika. ANTARA FOTO//wsj. | Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Teguran sejumlah senior Partai Demokrat yang tergabung dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) kepada tiga junior mereka, Ferdinand Hutahaean, Rachland Nashidiq, dan Andi Arief dinilai sebagai bentuk kepedulian. Terlebih, Partai Demokrat pada Pemilu 2019 menempati urutan ke 7 dari partai politik. 

"Sebagai bentuk kepedulian terhadap Partai Demokrat yang dalam Pemilu 2019 memperoleh kursi tidak sesuai harapan," ujar Analis Politik IndoStrategi Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Jumat (14/6/2019).

Baca Juga: Andi Arief cs Dituding Jadi Biang Kerok Demokrat Keok

Di samping itu, teguran Pendiri dan tokoh senior Partai Demokrat seperti Max Sopacua, Ahmad Mubarok dan Ahmad Yahya kepada ketiga juniornya dinilai karena motif politik. Sebab, kata dia, pendiri dan tokoh senior itu dianggap sudah tidak lagi memiliki panggung sebagai representasi Partai Demokrat, selain karena sudah kehilangan peran dalam dinamika internal Partai. 

Baca Juga: Suara Demokrat Jeblok, SBY Harus Lakukan Evaluasi Besar-besaran

"Artinya, statement mereka bisa dibaca sebagai manuver untuk kembali menjadi bagian penting Partai dan dapat berperan lebih besar lagi. Karena itu gerakan ini bisa dilihat juga sebagai upaya para pendiri dan senior untuk mengembalikan eksistensinya di tubuh Partai Demokrat," pungkasnya.

Selain menegur Ferdinand Hutahaean, Rachland Nashidiq, dan Andi Arief, GMPPD meminta regenerasi kepemimpinan Partai Demokrat. GMPPD meminta Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diganti dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Mereka mendorong Kongres Luar Biasa (KLB) selambatnya pada 9 September 2019.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: