PJI Dorong Generasi Muda Ciptakan Peluang Ekonomi Melalui Kewirausahaan
Pelajar dari empat SMA dan SMK di Bojonegoro, Tuban, dan Blora bersaing menunjukkan kepiawaian berbisnis dalam Regional Student Company Competition 2019 yang digelar ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) di Pendopo Malowopati, Rabu (26/6/2019).
Dalam kompetisi kewirausahaan ini, para pelajar mempresentasikan pencapaian usaha serta memamerkan produk inovasi dari bisnis mikro yang dijalankan di sekolah. Keempat sekolah tersebut, antara lain SMAN 2 Bojonegoro, SMKN Purwosari, SMAN 1 Tuban, dan SMK Migas Cepu.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program edukasi student company (perusahaan siswa) yang digagas untuk mendorong kemampuan generasi muda menciptakan peluang ekonomi melalui kewirausahaan. Para pelajar telah dibina untuk mendirikan dan mengoperasikan perusahaan (student company/SC) di sekolah selama enam bulan.
Baca Juga: Kemenperin Dorong E-Commerce Cetak Wirausahawan Baru
Hal ini termasuk menciptakan ide produk, merencanakan strategi bisnis, melakukan penjualan produk hingga likuidasi perusahaan. Para pengusaha muda ini juga mendapat pendampingan bisnis secara intensif dari mentor PJI dan profesional bisnis ExxonMobil Cepu Limited.
Academic Advisor PJI Robert Gardiner menyampaikan, "Dengan memberikan pengalaman mengelola perusahaan, para pelajar mendapatkan wawasan yang komprehensif mengenai bisnis. Mereka tidak hanya menyusun strategi bisnis, tetapi juga merasakan dan memahami langsung dinamika perusahaan dan berbagai risiko dari setiap keputusan bisnis."
Bisnis bentukan para pelajar Bojonegoro, Tuban, dan Blora mengindikasikan pencapaian usaha yang positif. Dengan produk berkualitas yang mampu bersaing di pasar, mereka berhasil mengumpulkan omzet penjualan lebih dari Rp16 juta selama tiga bulan beroperasi.
Keempat perusahaan siswa tersebut antara lain SMAN 2 Bojonegoro mendirikan VOA SC dengan produk Moa-Moa, pengharum serbaguna untuk mobil, sepatu, helm, dan lemari yang terbuat dari arang. Kedua, SMKN Purwosari mendirikan Little Best SC dengan produk Sari Batik, tas dan aneka aksesoris yang memanfaatkan limbah kain batik khas Bojonegoro.
Baca Juga: Anak Muda, Jangan Takut Berwirausaha!
Ketiga, SMAN 1 Tuban mendirikan Sacovation SC dengan produk Sacovalish, semir sepatu berbahan baku limbah perwarna Batik Gedog Tuban, dan SMK Migas Cepu mendirikan Migasco SC dengan produk d'BGZ, yakni sepatu, slipper, dan totebag dari olahan pelepah pisang.
Ainur Salwa Jestawana, pelajar SMAN 1 Tuban yang menjadi Presiden Direktur Sacovation SC menjelaskan bahwa dirinya memiliki wawasan baru mengenai wirausaha dari program SC.
"Saya dan teman-teman belajar seluk-beluk membangun bisnis serta pentingnya kedisiplinan dalam bekerja. Tentunya kami senang bisnis kami dapat berjalan dan menghasilkan profit. Program ini menjadi pengalaman berharga dan motivasi bagi kami untuk menjadi wirausaha di masa depan," ungkapnya.
Keempat sekolah bersaing memperebutkan gelar The Best Student Company dalam kompetisi ini. Satu sekolah terbaik akan bersaing dengan sekolah-sekolah dari regional lainnya dalam kompetisi bisnis tingkat nasional, Indonesia Student Company Competition 2019, yang akan dihelat di Jakarta pada Agustus mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: