AS telah menyarankan Israel untuk berpikir dua kali sebelum membiarkan Huawei membantu mengembangkan infrastruktur tenaga surya negara itu, tepat setelah perusahaan China tersebut dipaksa untuk menutup operasi energinya di Amerika Serikat (AS).
Seperti dikutip dari laman rt.com, segera setelah Huawei Technologies menandatangani kesepakatan dengan perusahaan energi berbasis surya di Israel dalam rangka memasok inverter surya untuk pertanian energi di seluruh negeri, seorang pejabat senior AS mengingatkan Israel agar berhati-hati terhadap Huawei.
Baca Juga: Meski Ditekan AS, Huawei Masih Berambisi Luncurkan Teknologi Terkemuka Dunia
"Kami terus mendesak negara-negara lain, tidak hanya Israel, untuk mendeteksi dan berhati-hati ketika berhadapan dengan negara-negara yang akan menggunakan pembangunan infrastruktur untuk mengembangkan sumber-sumber intelijen atau kumpulan data yang dapat digunakan terhadap negara-negara itu," ungkap Wakil Sekretaris di Departemen Energi AS Brouillette di sela-sela konferensi Cyber ??Week di Tel Aviv.
Huawei mengumumkan masuknya ke pasar energi surya Israel pada hari Rabu, satu hari setelah mengkonfirmasi penutupan operasi pasokan inverter di Pasifik. Huawei juga menceritakan betapa tidak ramahnya iklim bisnis di AS.
Baca Juga: Huawei Prediksi 5G Akan Akselerasi Industri Konten
Untuk saat ini, perusahaan berencana untuk fokus pada penyediaan inverter untuk beberapa pertanian energi surya 30 megawatt di seluruh Israel. Mereka menyuplai komponen yang cukup mendasar namun penting dalam sistem energi surya, karena komponen tersebut dapat mengubah output arus searah (DC) yang dihasilkan oleh panel surya menjadi arus bolak-balik (AC), yang dapat digunakan oleh semua peralatan komersial.
Pejabat AS tersebut tidak merinci bagaimana China dalam skala sekecil itu dapat merusak keamanan Israel, tetapi menyatakan bahwa data yang dikumpulkan dari panel surya itu dapat digunakan untuk menentukan hal-hal lain.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih