Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lebarkan Sayap Bisnis, Luckin Coffee China Tambah Varian Teh dalam Menu

Lebarkan Sayap Bisnis, Luckin Coffee China Tambah Varian Teh dalam Menu Luckin Coffee | Kredit Foto: KrAsia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Startup rantai minuman China, Luckin Coffee telah meluncurkan merek teh bernama Xiaolu Tea hari ini (8/7/2019) guna memanfaatkan peluang dalam penjualan silang (cross-selling opportunities). 

Sebelum langkah ini, Luckin Coffee melakukan uji coba satu bulan di salah satu tokonya di Beijing pada Maret lalu. Bulan berikutnya, Luckin menempatkan empat minuman berbasis teh bermerek Xiaolu di menu online-nya.

"Teh dan kopi tidak saling bertentangan, tetapi saling melengkapi dalam lingkungan tempat kerja," kata salah satu pendiri Luckin Coffee, Guo Jinyi dalam keterangan resmi, dikutip dari KrAsia.

Menurut Guo, teh lebih diminati dari kopi pada musim panas dan konsumen telah meminta agar minuman berbasis teh masuk ke dalam menu. Terdapat sejumlah rangkaian produk berbasis teh di bawah merek Xiaolu, seperti teh melati dengan campuran mangga dan keju.

Baca Juga: Luckin Coffee Mau Buka 10 Ribu Toko Hingga 2021, Lebihi Target Starbucks!

"Kelengketan dan frekuensi konsumsi kopi yang tinggi membuat kedai kopi menjadi wadah alami untuk menjual produk makanan dan minuman lainnya. Misalnya, minuman yang menggabungkan teh dengan bahan-bahan lain seperti susu, buah, dan mutiara tapioka, telah menjadi sangat populer di China," kata Luckin dalam prospektus IPO-nya.

Sebelum resmi meluncurkan produk itu, Luckin Coffee sudah melakukan uji coba selama satu bulan di salah satu toko di Beijing pada Maret. Bulan berikutnya, Luckin memasukkan empat minuman berbasis teh bermerek Xiaolu di menu online-nya.

Luckin telah membuka 2.370 toko pada akhir Maret lalu. Sekarang perusahaan ini sudah mengoperasikan lebih dari 3.000 toko, menurut Guo.

Perusahaan pun mengutip penelitian oleh Frost & Sullivan yang mengatakan, "Minuman teh yang baru dibuat memiliki ukuran pasar RMB68,0 miliar (hampir US$10 miliar) pada 2018. Kedai kopi di China dengan loyalitas pelanggan yang kuat memiliki posisi yang baik untuk meningkatkan basis pelanggan mereka dengan memasuki pasar produk non-kopi, seperti pasar minuman teh guna menangkap pertumbuhan tambahan."

Baca Juga: Raih Suntikan Dana US$20 Juta, Ini Fokus Bisnis Kopi Kenangan

Luckin masih belum mendapatkan keuntungan. Perusahaan itu menimbulkan kerugian bersih senilai US$241,3 juta pada 2018, kemudian RMB551,8 juta dalam tiga bulan pertama tahun ini. Hal itu terjadi karena pengeluaran pemasaran yang tinggi, termasuk diskon yang begitu besar dan intens.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: