Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Percepat Pengiriman Barang, JNE Gunakan Oracle Autonomous Database

Percepat Pengiriman Barang, JNE Gunakan Oracle Autonomous Database JNE | Kredit Foto: JNE
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) menggunakan Autonomous Data Warehouse Cloud, teknologi terbaru dari Oracle yang mencakup Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML) sebagai tambahan dari Oracle Management Cloud yang telah digunakan oleh JNE.

Arief Rahardjo, Wakil Presiden Teknologi JNE mengungkapkan, tantangan yang dihadapi JNE adalah dalam mengumpulkan data secara langsung dan cepat oleh karyawannya, sehingga dapat memangkas waktu proses dibagian IT dan meningkatkan produktivitas dan kecepatan tenaga kerja, sehingga memungkinkan para karyawannya dapat fokus dalam mengelola manajemen pelanggannya.

"Untuk mengatasi tantangan bisnis ini, JNE memutuskan untuk  Setelah pilot project pertama, JNE dapat merasakan manfaat yang signifikan dan memutuskan untuk memperluas penggunaan Autonomous Database," ujar Arief kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Rabu (24/7/2019).

Baca Juga: Setelah 29 Tahun, Akhirnya JNE Pecahkan Rekor

Ia melanjutkan, hal ini sangatlah penting pada musim perayaan, ketika layanan pengiriman dalam keadaan tinggi dan mencapai puncaknya.

"Ini juga berarti bahwa JNE harus selalu memastikan sistem berjalan dengan baik setiap saat, untuk kelancaran bisnis dan layanan bagi pelanggan mereka," lanjutnya.

Dalam satu hari ada 9 juta transaksi pengiriman, untuk memilah berbagai jenis pengiriman yang tersebar di ribuan loket penerimaan di seluruh Indonesia, sebelumnya membutuhkan waktu sekitar 9 jam. Namun dengan teknologi Oracle Autonomous Data, proses itu jadi lebih singkat, sekitar 2 jam. Dengan demikian proses pengiriman juga menjadi lebih cepat.

Baca Juga: Berawal dari Customer Service, Djohari Zein Sukses Dirikan JNE

Saat ini, lanjut Arief, JNE telah hadir di seluruh kota besar maupun kecil di Indonesia, dengan lebih dari 40.000 karyawan dan lebih dari 6.000 lokasi layanan (loket/kios) dengan titik lokasi yang terus bertambah.

"Dikarenakan berfokus pada pengiriman  bervolume tinggi dengan nilai yang rendah, JNE memerlukan platform data yang kuat dan mampu menyesuaikan  dengan volume yang ada, selain itu  dapat menyediakan akses yang akurat, real-time dan cepat ke berbagai informasi untuk keperluan laporan pengiriman, status pelacakan, dan permintaan B2B," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: