Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK) menekankan bahwa pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) akan konsisten melanjutkan upaya pengendalian inflasi guna menjaga daya beli masyarakat dan mendukung keberlanjutan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
"Pengendalian inflasi dilakukan dengan memperkuat sinergi kebijakan, meningkatkan ketersediaan pasokan, dan menjaga kelancaran distribusi pangan," kata JK saat membuka dan memimpin langsung Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi di Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Dia menjelaskan, dalam mengukur kemajuan suatu bangsa, ada beberapa indikator penting, salah satunya produk domestik bruto (PDB) dan inflasi.
Baca Juga: Pekan Ketiga Juli Inflasi 0,2%, Cabai Jadi Biang Keroknya
"Karena inflasi akan menyebabkan daya beli naik atau turun dan juga efek lain, ketiga angka kemiskinan, itu akibat dari dua hal ini (PDB dan inflasi). Kalau inflasi tinggi, daya beli turun, kemiskinan naik. Kalau terjadi masalah inflasi tentu pengganguran naik, itulah kenapa pertemuan ini bagaimana menjaga inflasi terjaga tingkat stabilitasnya," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam laporannya menyampaikan secara ringkas beberapa capaian penting pengendalian inflasi.
"Konsistensi kebijakan pengendalian inflasi yang didukung oleh program pengendalian inflasi di seluruh wilayah di Indonesia dapat mengarahkan inflasi nasional dalam empat tahun terakhir 2015-2018 berada dalam kisaran target," kata Perry.
Baca Juga: Pemerintah dan BI Sepakat Jaga Inflasi Volatile Food Maksimal 5%
Inflasi hingga pertengahan 2019 juga tetap terkendali dalam rentang sasaran 3,5±1%. Tercatat, inflasi indeks harga konsumen Juni 2019 sebesar 0,55% (mtm) atau 3,28% (yoy), sedikit menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,68% (mtm) atau 3,32% (yoy).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: