Event bisnis tengah menjadi semakin populer sebagai cara mendekatkan perusahaan ke mitra dan klien. Acara seperti peluncuran produk dan konferensi pers adalah langkah penting bagi bisnis untuk menunjukkan bagaimana mereka dapat memecahkan masalah di pasar. Namun, mengadakan event untuk perusahaan memberikan lebih banyak tantangan dibandingkan dengan acara untuk audiens kasual. Bagaimana agar kita sukses?
Viktor Kyosev, Head of Greenhouse Indonesia, menyatakan ketika bekerja dengan perusahaan besar, margin kesalahan harus tipis. Acara bersifat dinamis, dan dalam mengorganisir acara Anda akan harus menghadapi banyak keputusan. Lebih lanjut, ada empat cara untuk membantu Anda membuat keputusan yang akan menguntungkan klien dan perusahaan Anda.
"Pertama, pahami kebutuhan perusahaan klien. Jika Anda ingin menarik dan mempertahankan klien yang terbaik, Anda harus benar-benar memahami tantangan yang dihadapi klien itu. Setiap perusahaan memiliki kebutuhan yang berbeda. Bahkan perusahaan yang sama mungkin memiliki kebutuhan yang berbeda dari waktu ke waktu, dari memperkenalkan produk hingga mendekati mitra," kata di abelum lama ini.
Baca Juga: Greenhouse Raih Pendanaan S$3,8 Juta untuk Bantu Perusahaan yang Ingin Ekspansi ke Asia Tenggara
Kemudian, lanjutnya, berikan suasana yang mengesankan customer.
"Jika klien ingin melibatkan sponsor atau media, Anda harus menciptakan suasana yang lebih mengesankan dan mencerminkan mereka dengan baik. Jika klien menginginkan acara internal untuk meningkatkan bonding tim mereka, Anda perlu suasana yang kurang formal di mana orang dapat bersantai dan berinteraksi," tambahnya.
Kedua, optimalkan venue. Saat memilih tempat, jangan hanya mempertimbangkan kenyamanan atau daya tarik visual. Sekali lagi, cobalah untuk memahami kebutuhan klien. Ini termasuk bersiap untuk situasi tidak terduga karena perubahan kebutuhan tersebut.
"Misalnya, mengadakan acara perusahaan di coworking space berarti ruang tersebut dioptimalkan untuk bisnis dengan fasilitas seperti layar, proyektor, spidol, flipchart, colokan, dan banyak lagi. Anda dapat memanfaatkan ekosistem venue tempat kerja untuk mencari pembicara dan peserta," kata dia.
Baca Juga: Bantu Perusahaan Masuk Indonesia, Greenhouse Tumbuh Tiga Kali Lipat Selama 2018
Ketiga, tawarkan layanan proaktif. Jangan hanya menawarkan layanan pelanggan, tetapi cobalah untuk menawarkan pengalaman pelanggan yang holistik. Layanan pelanggan muncul terutama ketika ada umpan balik negatif dari klien. Misalnya, ini berarti siap untuk menawarkan solusi jika ada kesalahan teknis atau acara berjalan terlambat. Tetapi memperhatikan keluhan saja tidak cukup.
"Pengalaman pelanggan yang hebat berarti memberikan pengalaman yang menyenangkan dalam seluruh perjalanan pelanggan. Ini termasuk bertanggung jawab untuk memastikan bahwa ada masalah sesedikit mungkin," tambah dia.
Terakhir, jangan lupa untuk mengumpulkan umpan balik. Kunci dari mempertahankan klien adalah menghargai pendapat mereka bahkan setelah transaksi Anda selesai, seperti melalui mengumpulkan umpan balik. Umpan balik bisa berupa kualitatif selama interaksi dengan klien, dan kuantitatif melalui survei Net Promoter Score (NPS) yang terkirim secara otomatis setelah setiap acara. NPS adalah cara untuk mengukur kesetiaan pelanggan yang dikembangkan oleh Fred Reichheld di Bain & Company pada tahun 2003.
Baca Juga: Lestarikan Lingkungan, Greenhouse Terapkan Ruang Kerja Hemat Energi
Anda bisa menghitung NPS dengan mengajukan pertanyaan sederhana ke klien Anda: "Seberapa besar kemungkinan Anda akan merekomendasikan perusahaan kami kepada teman atau kolega?" Berdasarkan respons mereka di skala 0 hingga 10, Anda akan mengelompokkan pelanggan Anda ke promotor (skor 9-10), pasif (skor 7-8), dan pencela (skor 0–6).
Kemudian, kurangi persentase pencela dari persentase promotor dan Anda memiliki skor NPS Anda. Skor berkisar dari -100 (semua pencela) hingga +100 (semua promotor). Skor NPS lebih besar dari 0 dianggap baik, 50+ sangat bagus, dan 70+ seperti dalam kasus Greenhouse adalah kelas dunia.
Keempat cara ini akan membantu, tetapi menurut Viktor, hal penting terakhir dalam memberikan pelayanan adalah pelatihan yang aktif.
“Mungkin tampak sederhana, tetapi kami juga selalu berusaha merekrut orang-orang hebat. Tidak hanya merekrut, tetapi juga melatih mereka dengan program pembelajaran kelas dunia yang terfokus pada menciptakan pengalaman yang positif," kata Viktor.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yosi Winosa
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: