Parade Militer di Kota Aden Porak-poranda Terkena Rudal dari Kelompok Ini
Serangan rudal dari kelompok Houthi menghantam sekerumun parade militer yang diadakan di kamp militer di kota Aden, Yaman yang diakui dunia internasional. Pejabat setempat menyebut dari insiden itu sedikitnya puluhan orang tewas di tempat.
Kamp itu diyakini milik Sabuk Keamanan Yaman yang didukung oleh Uni Emirat Arab (UEA). UEA dan merupakan mitra kunci dalam aliansi militer yang dibentuk Arab Saudi untuk memerangi kelompok Houthi.
Al-Masirah TV, sebuah media resmi Houthi menjelaskan, kelompok itu meluncurkan rudal balistik jarak menengah dan pesawat tanpa awak bersenjata ke kamp militer al-Jalaa, di distrik Aden, Buraiqa. Stasiun televisi ini menggambarkan parade militer itu sebagai persiapan untuk langkah militer terhadap provinsi yang dikuasai oleh pemberontak.
Diketahui kelompok Houthi adalah kelompok militer yang tengah mengendalikan ibu kota Sanaa, mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menargetkan parade militer itu. Al-Masirah mengutip juru bicara Houthi, Yehia Sarea, mengatakan bahwa serangan itu telah menyebabkan banyak korban, termasuk komandan militer seperti dilansir dari Al Jazeera, Kamis (1/8/2019).
Kantor berita Reuters mengutip sumber medis dan keamanan melaporkan sedikitnya 32 orang tewas dalam serangan itu. Sementara seorang pejabat kesehatan mengatakan kepada kantor berita The Associated Press bahwa jumlah korban tewas mencapai 40 orang.
Kantor-kantor berita melaporkan komandan Muneer al-Yafee, seorang tokoh separatis selatan yang juga dikenal dengan julukannya Aboul Yamama, termasuk di antara mereka yang tewas. Ia dilaporkan tengah memberikan pidato pada saat serangan itu terjadi.
Seorang saksi mata yang berada di lokasi kejadian menuturkan rudal tersebut mengenai korban saat ketika dilangsungkannya upacara.
"Ledakan itu terjadi di belakang tribun tempat upacara berlangsung", seorang saksi mata mengatakan kepada Reuters.
Dia cukup khawatir karena ada kemungkinan serangan lanjutan tanpa sepengetahuan semua orang.
"Mereka akan melanjutkan lebih banyak serangan di Arab Saudi dan juga di dalam Yaman sampai kampanye yang dipimpin oleh UEA dan Arab Saudi berhenti," lanjut dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: