Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lagu Indonesia 'Rasa Sayange' Dinyanyikan PM Malaysia dan Para Pemuda Jepang

Lagu Indonesia 'Rasa Sayange' Dinyanyikan PM Malaysia dan Para Pemuda Jepang Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad bersama istrinya, Siti Hasmah, dan kelompok pemuda Jepang bergandengan tangan dan melantunkan lagu 'Rasa Sayange'. | Kredit Foto: Twitter/@ERAdotje
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad melantunkan lagu "Rasa Sayange" bersama sekelompok pemuda Jepang. Beberapa tahun lalu, lagu ini pernah pernah diklaim milik Malaysia sehingga memicu ketegangan dengan Indonesia.

Sebuah video yang diunggah di akun Instagram Mahathir, @chedetoofficial, menunjukkan pemimpin Malaysia bersama istrinya, Siti Hasmah, dan sekelompok pemuda Jepang bergandengan tangan. Mereka mengayunkan gandengan tangan itu sembari melantunkan lagu "Rasa Sayange".

Akun Twitter @ERAdotje juga mengunggah video tersebut, Kamis (8/8/2019), dengan mencantumkan sumbernya, yakni dari akun Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Saddiq, @SyedSaddiq

"Sweetnya (Manisnya) pelajar-pelajar sekolah pemimpin masa depan Jepun (Jepang), di Fukuoka, Jepun (Jepang) menyanyikan lagu Rasa Sayang bersama Perdana Menteri, Tun Dr Mahathir Mohamad dan isteri, Tun Dr Siti Hasmah," terang akun @ERAdotje.

Dari keterangan di akun tersebut diduga momen Mahathir melantunkan lagu "Rasa Sayange" terjadi di Fukuoka, Jepang. Namun, akun resmi pemimpin Malaysia itu tidak memberikan keterangan di mana momen itu terjadi.

Sekadar diketahui, pemimpin Malaysia itu memang sedang berkunjung ke Jepang selama dua hari sejak Rabu (7/8/2019). Dalam kunjungannya, ia menerima gelar Honorary Doctorate dari International University of Japan (IUJ), dan pemberian gelar berlangsung di Fukuoka.

Pada tahun 2007, hubungan Indonesia dan Malaysia tegang setelah negara yang dipimpin Mahathir itu mengklaim lagu daerah tersebut sebagai miliknya. Kala itu, lagu "Rasa Sayange" digunakan Kementerian Pariwisata Malaysia untuk promosi wisata.

Gubernur Maluku kala itu, Karel Albert Ralahalu, menegaskan bahwa lagi tersebut milik Indonesia dan jadi budaya di wilayahnya sejak zaman dahulu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: