Hari ini, Sabtu (10/8/2019), tepat satu tahun Sandiaga Salahuddin Uno mundur dari jabatan wakil gubernur DKI Jakarta, sekaligus meninggalkan Gubernur Anies Rasyid Baswedan sendirian memimpin Ibu Kota. Sandi mencoba peruntungan di kancah dunia politik yang lebih tinggi yakni dengan mendaftarkan diri sebagai calon wakil presiden bersama Prabowo Subianto.
Namun, kemenangan belum jatuh kepada Sandiaga. Dia harus mengakui keunggulan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam perhelatan Pilpres 2019.
Kini pesta demokrasi telah selesai, tapi Anies tetap menjalani roda pemerintahan di DKI Jakarta sebatang kara tanpa pendamping alias jomblo. Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera yang mengusung Anies-Sandi di Pilkada DKI 2017 telah sepakat mencalonkan Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu sebagai cawagub.
Baca Juga: Kalau Murah, Anies Bakal Ikut-ikutan Beli Mobil Listrik
Kedua nama itu telah dikirim ke DPRD DKI Jakarta untuk dipilih dalam rapat paripurna pemilihan jabatan orang nomor 2 di Ibu Kota. Tidak lama berselang, jajaran Parlemen Kebon Sirih bergerak membentuk panitia khusus.
Tugas pansus dalam menyusun draf tata tertib pemilihan wagub mandek. Hal itu terjadi lantaran proses Rapat Pimpinan Gabungan DPRD DKI Jakarta untuk mengesahkan draf tersebut selalu mengalami penundaan akibat beberapa pimpinan dewan tidak hadir.
Harapan masyarakat Jakarta untuk memiliki seorang wagub seakan "masih jauh panggang dari api". Pasalnya, pansus berencana menyerahkan pemilihan pengganti Sandiaga kepada anggota DPRD periode 2019–2024 yang baru akan dilantik pada 26 Agustus.
Baca Juga: Perluas Ganjil Genap, Anies Malah Disentil PDIP
"Sangat berpotensi (rapat paripurna) akan berlangsung setelah anggota DPRD yang baru," kata salah satu anggota pansus, Syarif, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, molornya pemilihan pendamping Anies lantaran PKS tidak cukup pintar dalam melakukan lobi-lobi politik di Parlemen Kebon Sirih untuk memperkenalkan cawagubnya yaitu Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.
"Saya kira ini terjadi karena PKS kurang optimal dalam melakukan pendekatan dan lobi-lobi," ujar Syarif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Kumairoh