Tanda-tanda resesi sudah terlihat. Indikator kurva imbal hasil treasury AS sementara terbalik pada Rabu (14/8/2019) lalu memberikan sinyal kekhawatiran terjadinya resesi di Negeri Paman Sam. Informasi yang dilansir Xinhuanet.com, pembalikan tersebut terjadi pertama kalinya sejak Juni 2007.
Indikator tersebut dipakai karena dalam 50 tahun terakhir, kurva treasury terbalik setiap sebelum terjadinya resesi. Perbandingan dalam 10 tahun, imbal hasil turun di bawah 1,6% pada Rabu lalu.
Pertumbuhan ekonomi AS melambat menjadi 2,1% pada kuartal kedua tahun ini. Pertumbuhan tersebut menandai perlambatan tajam dari ekspansi 3,1% pada kuartal sebelumnya.
Output manufaktur telah menurun selama dua kuartal berturut-turut, dan investasi tetap bisnis turun pada kuartal kedua, tetapi ada penyerapan pekerjaan meningkat dan konsumsi menguat.
Baca Juga: Trump Tuduh The Fed Borgol Ekonomi AS
Suku bunga acuan juga diturunkan oleh Federal Reserve AS baru-baru ini. Suku bunga tersebut turun pertama kalinya sejak krisis 2008 silam. Kebijakan The Fed tersebut tidak disambut baik oleh Presiden Donald Trump.
Ia terus saja menyalahkan The Fed karena menghambat pertumbuhan ekonomi, juga mendesak bank sentral untuk memangkas suku bunga dana federal dalam beberapa bulan terakhir.
"GILA terbalik, GILA terbalik!" Trump men-tweet pada Rabu. Ia menulis dalam kicauannya, AS harusnya dengan mudah menuai hadiah dan keuntungan besar, tetapi The Fed menahannya.
Perseteruan yang berkepanjangan juga menjadi sorotan. Goldman Sachs Group Inc memprediksikan pertumbuhan kuartal keempat hanya sebesar 1,8%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: