Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin meminta masyarakat tidak menyebarkan konten bernada provokasi dan berisi berita bohong agar tidak semakin memperkeruh situasi di Papua dan Papua Barat.
Baca Juga: Risma Beberkan Bukti Tak Ada Orang Papua Alami Diskriminasi di Surabaya
"Diimbau kepada semua pihak tidak menyebarkan video memprovokasi masyarakat karena akan membuat situasi tidak bagus di Papua," kata Ngabalin.
Politikus Golkar yang lahir di Papua itu pun mengimbau masyarakat lebih teliti menyaring informasi yang diperoleh sebelum menyebarkan lagi.
Meski begitu, pemerintah disebutnya, tidak akan melakukan pembatasan media sosial dan aplikasi perpesanan.
Menurut dia, situasi yang terjadi Surabaya dan Malang tidak seperti yang dibentuk oleh narasi bohong yang menyebar di media sosial.
"Biasa saja, tetapi memang pemerintah memberikan penyesalan terhadap pilihan kata. Tim dipersiapkan untuk itu," ucap Ngabalin.
Pemerintah disebutnya, membentuk tim yang akan ditugaskan dan dipersiapkan untuk melakukan langkah cepat mengantisipasi kemungkinan hal lain terjadi.
Sementara itu, selain di Manokwari dan Jayapura, situasi Sorong pada Senin sore mencekam yang diduga dipicu massa aksi demonstrasi menolak kekerasan terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya pada 16 Agustus 2019.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: