Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indef: Jangan Ganti Direksi BUMN yang Baik

Indef: Jangan Ganti Direksi BUMN yang Baik Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rencana perombakan direksi sejumlah perusahaan BUMN yang tidak berlandas pada pertimbangan yang kuat akan berdampak pada perusahaan. Menurut Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira, rencana perombakan direksi BUMN bisa berimplikasi negatif bagi perekonomian nasional.

Dalam sebuah diskusi "Motif di Balik Rencana Perombakan Direksi BUMN", Selasa (20/08/2019), di Jakarta, Bhima mengatakan, salah satu indikator yang bisa dilihat adalah turunnya saham perbankan di pasar modal sejak rencana RUPSLB diumumkan. Tidak ada urgensi melakukan perombakan direksi BUMN bank tersebut, apalagi kinerjanya baik-baik saja.

Baca Juga: Rombak Direksi BUMN, Rini Sengaja Tinggalkan Masalah?

"Kalau mau melakukan prioritas perombakan direksi mesti di BUMN bermasalah, seperti Garuda Indonesia dan Pertamina," kata Bhima.

Apabila perombakan tetap dilakukan pada direksi empat bank tersebut, motivasinya bukan berdasarkan dari kinerja bisnis yang berhasil dicetak dari pimpinan perusahaan tersebut. Pertimbangannya lebih dari lain-lainnya yang bisa jadi tidak baik dampaknya untuk bisnis.

Menurut Bhima, kasus ini akan semakin menjauhkan target pertumbuhan ekonomi yang dipatok Presiden Jokowi sebesar 5,3% di tahun ini. Sebab, stabilitas ekonomi yang menjadi prasyarat utama untuk mencapainya akan terganggu.

Baca Juga: Dari BCA, BRI, Mandiri, hingga BNI, Saham Perbankan Jadi Korban. . .

Seperti diketahui, lima BUMN akan menggelar RUPSLB pada 28 Agustus-2 September 2019. Kelima BUMN itu adalah empat BUMN perbankan (Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN), dan satu BUMN migas (PGN).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Arif Hatta
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: