Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disindir Sandi Soal Papua, Istana Meradang

Disindir Sandi Soal Papua, Istana Meradang Warga membersihkan sisa ban yang dibakar seusai aksi di Jl.Essau Sesa Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8/2019). Suasana Manokwari mulai kondusif pascaaksi kerusuhan akibat kemarahan mereka atas peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang dan Semarang. | Kredit Foto: Antara/Toyiban
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko angkat suara terkait pernyataan eks Cawapres Sandiaga Uno yang menyebut pemerintah terlalu banyak mengekploitasi Papua tanpa menyelesaikan permasalahan utamanya. Bahkan, ia mengatakan permasalahan di Papua bukan sekadar infrastruktur, tapi juga kesenjangan ekonomi.

Menanggapi hal tersebut, ia meminta Sandi untuk tidak provokatif menyebut pemerintah mengeksploitasi Papua.

"Jangan provokatif gitu dong! Apa yang dieksploitasi? Jadi saya enggak sependapat. Kata-kata eksploitasi terlalu kasar," ujarnya kepada wartawan di Istana Negara, Jumat (23/8/2019) malam.

Baca Juga: Ditinggal Sandiaga, Anies Malah Dapat Uang Tambahan Puluhan Miliar

Baca Juga: DPR Minta Keseriusan Pemerintah Atasi Masalah di Papua

Diketahui, Sandi turut menyoroti peristiwa kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat belakangan ini.

"Kita bisa lihat bagaimana cara kita di Papua, dibanjiri infrastruktur, dibanjiri begitu banyak proyek investasi, tapi belum menyelesaikan permasalahan hakiki yaitu kemerdekaan ekonomi," katanya, di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019).

Selain itu, ia memaparkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat angka kemiskinan di Papua bertambah 6 ribu orang dari 2014 sampai 2018.

"Sebuah daerah yang sangat kaya terhadap sumber daya alamnya ternyata mengalami degradasi dari tingkat kemiskinan," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: