Meski Telah Memutuskan Hubungan Diplomatik, Iran Puji Layanan RS Jamaah Hajinya di Arab Saudi
Ketua Organisasi Haji dan Ziarah Iran, Ali Reza Hussein Rashidian, mendatangi Rumah Sakit Spesialis Al-Noor di Makkah. Hal tersebut dilakukan dalam rangka memeriksa kesehatan para jamaah haji Iran. Ia memuji layanan medis yang diberikan Arab Saudi karena layanannya berstandar tertinggi.
Ruang UGD rumah sakit telah menerima 199 pasien pria dan wanita di antara jamaah Iran. Dari jumlah itu, 71 di antaranya menjalani rawat inap. Menurut Direktur Rumah Sakit Spesialis Al-Noor Dr Fawaz bin Hamdi Al-Jihani, 20 operasi telah dilakukan terhadap jamaah Iran.
Saat kunjuangannya, Rashidian didampingi perwakilan dari Waliy Al-Faqih untuk Urusan Haji dan Ziarah Abdulfattah Nawab dan Ketua Dewan Direksi Pembentukan Mutawwif untuk Peziarah Iran Dr Issam Bin Ibrahim Azhar.
Usai mengunjungi jamaah haji Iran, Rashidian memuji layanan medis yang diberikan dan menyatakan terima kasihnya kepada direktur rumah sakit dan staf medis.
"Kementerian Kesehatan telah menempatkan semua kemampuan medis, teknis, dan keperawatannya untuk membantu para jamaah agar memberikan mereka perawatan kesehatan penuh dan layanan medis standar terbaik dan tertinggi untuk memungkinkan mereka melakukan ritual mereka dengan mudah dan aman," kata Al-Jihani.
"Ini sesuai dengan arahan dari Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan," ujarnya.
"Ruang Gawat Darurat di Rumah Sakit Spesialis Al-Noor menerima 199 pasien pria dan wanita di antara para jamaah Iran. Mereka diberikan layanan medis, kesehatan, diagnostik dan kuratif yang dibutuhkan," imbuh Al-Jihani, dikutip Saudi Gazette, Senin (26/8/2019).
"Selain itu, 71 pasien di antara jamaah haji Iran menjalani rawat inap di rumah sakit, sementara 20 operasi dilakukan pada jamaah haji Iran. Semua operasi berhasil. Mereka sekarang menerima perawatan yang diperlukan di rumah sakit dan kami berharap mereka cepat pulih."
Arab Saudi dan Iran diketahui telah memutuskan hubungan diplomatik beberapa tahun lalu usai Kedutaan Besar Saudi di Teheran diserang dan dibakar massa. Amuk massa itu sebagai protes atas eksekusi mati oleh otoritas berwenang Riyadh terhadap ulama Syiah, Nimr al-Nimr atas tuduhan terlibat terorisme.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: