Petani di Kabupaten Subang, Jawa Barat optimisme dan memiliki semangat yang masih tinggi untuk bertani di tengah musim kemarau. Adapun musim kemarau tahun ini berlangsung hingga Oktober mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Dirjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi ketika meninjau sawah di Desa Kotasari-Mundusari, Kecamatan Pusakanegara, Kabupaten Subang, Kamis (29/8/2019).
Suwandi meminta petani agar memanfaatkan galengan untuk bertanam tanaman lain seperti kacang panjang, kacang tanah hingga refugia. Tak hanya itu, Suwandi juga memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada Catu untuk bisa membawa kelompoknya menjadi kelembagaan ekonomi petani berbadan hukum.
Baca Juga: Meskipun Kemarau, Petani Karawang Panen Padi Rp35 Juta Per Hektar
"Bapak kan sudah koordinir 19 Poktan, luasan 600 hektar juga. Naik kelas pak jadi koperasi, BUMP, atau BUMR. Nanti mudah aksesnya untuk bantuan di perbankan," ujarnya.
Suwandi juga menantang Catu untuk bisa mengefisienkan usaha tani dengan menekan biaya produksi. Yakni dengan memakai pupuk dan pestisida sendiri.
"Jerami disini dikumpulkan, jangan dibakar. Buat dimakan sapi, nanti kotoran sapinya dipakai untuk pupuk di sawah. Dari alam kembali ke alam," ucapnya.
Bahkan Suwandi memperkenalkan varietas organik dan beras khusus yang bisa dicoba oleh Catu. Yakni ada beras Tarabas yang seperti Japonica yang harganya itu sangat menguntungkan.
Barangnya (benih, red) ada di BB Padi Sukamandi. Dibudidayakan secara efisien, harganya tinggi, dikemas bagus, bisa ekspor," tandasnya.
Mengakhiri kunjungannya ke lapangan, Suwandi memberikan beberapa benih tanaman sayuran yang bisa ditanam Catu di pematang sawah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: