Seberapa Penting Asuransi bagi Milenial?

Tingginya angka kematian di Tanah Air karena penyakit membuat penduduk Indonesia rentan terhadap risiko tersebut, tak terkecuali generasi muda. Oleh karena itu, Ekonom Aviliani menyarankan agar generasi muda berusia 15-39 tahun mendaftarkan diri ke asuransi.

Ia berpendapat, sebaiknya asuransi dimulai sejak muda karena premi yang dibayarkan lebih rendah dibanding jika dimulai pada hari tua.

"Asuransi itu wajib. Saya sarankan dari umur sekarang, preminya masih kecil dan akan dibutuhkan di masa yang akan datang," katanya dalam seminar Republika dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Kamis (29/8/2019).

Baca Juga: Bukalapak Gandeng Asuransi Singapura, Jamin Pembelian Gawai di Platformnya

Mengacu pada data Intitute for Health and Evaluation pada 2017, ada 1,26 juta orang berumur 15-49 tahun di dunia meninggal karena penyakit jantung, kanker, hingga kecelakaan. Malah, penyakit-penyakit itu jadi sejumlah penyebab kematian tertinggi di Indonesia, bersama diabetes, stroke, dan sebagainya.

Sharia, Government Relations & Community Investment Director, Prudential Indonesia, Nini Sumohandoyo menambahkan, "pada 2018 saja, kami membayar total klaim Rp13,2 triliun kepada 40 ribu nasabah yang sakit dan meninggal. Itu baru satu perusahaan asuransi."

Terdapat tiga jenis asuransi, yakni: asuransi umum, asuransi kesehatan, dan asuransi jiwa. Pilihan asuransi perlu disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing nasabah. Itu juga berkaitan dengan manfaat, hak, dan kewajiban nasabah.

Yang paling penting, untuk memperoleh asuransi yang tepat, nasabah perlu mengedepankan kejujuran saat mengajukan pendaftaran asuransi. Karena hal itu akan memengaruhi pertanggungan yang akan nasabah terima.