Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bangkrut, 815 Toko Forever 21 Terancam Tutup

Bangkrut, 815 Toko Forever 21 Terancam Tutup Outlet Forever 21. | Kredit Foto: The Independent
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendiri Forever 21, yakni pasangan suami istri Jin Sook dan Do Won Chang terpaksa kehilangan status miliardernya pada bulan Juli lalu. Tahun ini merupakan cobaan berat bagi mereka dan bisnisnya.

Selain kehilangan status miliarder akibat penurunan tajam hartanya, gerai ritel Forever 21 juga terancam bangkrut dan tutup. Terakhir, toko pakaian ini tercatat memiliki 815 gerai di seluruh dunia.

Melansir dari CNBC.com (30/8/2019), meski tergoyang badai yang dahsyat, Forever 21 terus berjuang mempertahankan bisnisnya. Namun, upaya mereka tampak sia-sia karena tetap saja kebangkrutan melandanya.

Baca Juga: Pendiri Forever 21 Kehilangan Status Miliarder, Bangkrut?

Seiring dengan perkembangan belanja online, gerai ritel seperti Forever 21 memang banyak yang kalah saing dan terpaksa tutup karena mengalami penurunan konsumen. Persaingan semakin getir, namun gerai ritel harus mengeluarkan ongkos cukup besar untuk operasional toko mereka di mal.

Melansir dari Forbes, sebelumnya, pasutri berdarah Korea Selatan ini sempat memiliki kekayaan gabungan senilai US$5,9 miliar atau Rp84 triliun pada 2015. Kini, harta keduanya anjlok dan tersisa US$1,6 miliar saja.

Forever 21 berdiri sejak tahun 1984 di Los Angeles, toko ini mereka dirikan usai berimigrasi dari Korea Selatan 3 tahun sebelumnya. Nama toko semula adalah Fashion 21, dengan gerai seluas 900 kaki persegi yang dibeli oleh pasangan ini dari pedagang grosir besar-besaran.

Baca Juga: Simak Kisah Berdirinya Forever 21

Forever 21 merupakan perusahaan privat, sehingga mereka tidak merilis angka penjualan. Saat ini, gerai Forever 21 yang tersebar di AS pun jumlahnya sudah menyusut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: