Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Energy & Engineering Exhibition Hadirkan Teknologi Digital Pertambangan

Energy & Engineering Exhibition Hadirkan Teknologi Digital Pertambangan Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Target pemerintah untuk menggenjot penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp40 triliun menghadapi tantangan besar. Sektor tambang yang diharapkan memberikan kontribusi besar pendapatan tersebut saat ini tengah mengalami penurunan harga. Pun demikian masih ada harapan, tingkat investasi di sektor tersebut masih berjalan sesuai dengan rencana pemerintah.

"Jadi, walaupun menurun, investasi masih berjalan, masih optimis," ujar Muhammad Iqbal, Kepala Subbid Informasi Kementerian ESDM, di Jakarta, Selasa (3/9/2019).

Untuk mendorong pertumbuhan sektor tersebut, lanjut Iqbal, pemerintah saat ini sedang menyiapkan kebijakan penting, seperti di sektor batu bara, ada kebijakan untuk pengolahan lebih lanjut seperti gasifikasi. Beberapa perusahaan telah menyampaikan fisibility study untuk hal itu.

"Proses pengolahan batu bara (gasifikasi) mulai 2021 ke atas, sekarang sedang pengkajian," jelas Iqbal.

Berikutnya, menurut Iqbal, ke depan kegiatan tambang mengarah ke digitalitasi, mulai dari pengawasan dan pengoperasian tambang dilakukan secara digital. Saat ini pemerintah sudah meluncurkan beberapa sistem, mulai dari perizinan online di bidang minerba.

Target pelayanan perizinan adalah tujuh hari kerja. Sehingga nantinya alur pengurusan perizinan tidak manual, tapi secara online. Pengawasan juga dilakukan secara online, mulai dari laporan perusahaan tambang, baik itu laporan bulanan, triwulan, dan seterunya dilakukan secara online.

Baca Juga: Jonan Minta Bekas Area Tambang Freeport Ditanami Trembesi

"Penggunaan drone juga akan membantu dalam pemantauan, serta memberikan transparansi dalam kegiatan tambang itu," jelas Iqbal.

Untuk mewujudkan hal itu, lanjut Iqbal, dia mendukung penyelenggaraan pameran Indonesia Energy & Engineering 2019, yang akan digelar 18-21 September 2019 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta.

Menurutnya, pameran tersebut merupakan platform yang dapat mempertemukan seluruh pelaku industri, pengambil keputusan atau pemimpin bisnis profesional, dan menjadi wadah informasi untuk mendapatkan solusi pendukung pembangunan dan energi yang berkelanjutan.

Indonesia Energy & Engineering Exhibitions yang digelar Pamerindo merupakan pusat dari lima pameran industri berskala international yang diselenggarakan secara bersama, yaitu Mining Indonesia, Oil and Gas Indonesia, Construction Indonesia, Concrete Show Indonesia, dan Marintec Indonesia.

Dalam event tersebut juga akan diselenggarakan konferensi pers bertajuk Sustainability on Energy & Engineering Industry untuk membahas kesiapan Indonesia menuju sustainable development goals (SDG) dari sektor energi dan engineering.

Baca Juga: VMining, E-Commerce Tambang Pertama di Indonesia

Henry Chia, Presiden Direktur PT Endress and Hauser, salah satu peserta pameran, mengatakan, Indonesia saat ini telah berkomitmen untuk Making Indonesia 4.0. Guna mewujudkan komitmen itu, menurutnya, pameran tersebut sangat tepat dilakukan, sebab akan hadir sejumlah produsen dengan teknologi terbaru, terutama teknologi digital.

Salah satunya, Endress and Hauser, salah satu pemarin terbesar di bidang peralatan otomatisasi dan efisiensi. Salah satu teknologi yang dihadirkan adalah meteran untuk mengukur volume air, teknologi konvensional menggunakan kipas kecil. Perusahaan ini pun memiliki teknologi yang lebih canggih, seperti coriolis flow meter, yang tidak hanya dapat mengukur volume air, tapi juga memberikan laporan secara otomatis melalui data yang dihasilkan.

"Segmen pasar kami salah satunya oil and gas, jadi teknologi kami memenuhi kebutuhan mereka," jelas Henry.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: