Pegiat Sosial Permadi Arya alias Abu Janda, merespons keputusan PB Djarum untuk berhenti melakukan audisi atlet bulutangkis pada 2020, karena dianggap Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah melanggar aturan.
Ia pun membandingkan sikap KPAI yang membiarkan pawai ISIS yang melibatkan anak kecil. Menurutnya, pemberhentian audisi PB Djarum yang menjadi titik awal atlet bulutangkis dicetak sejak dini.
Baca Juga: PB Djarum Pamit, YLKI Marahi Menpora
Baca Juga: PB Djarum Pamit Gegara Disemprit KPAI, Erick Thohir Turun Tangan
"Pembinaan atlet berprestasi diprotes sampai disetop donaturnya. Pembinaan sel tidur ISIS pawai kibarin bendera hitam mau ganti sistem negara didiamkan saja," cuitnya dalam akun Twitternya seperti dikutip, Minggu (8/9/2019).
Pembinaan Atlit berprestasi diprotes sampai disetop donaturnya
— Permadi Arya (@permadiaktivis) September 8, 2019
Pembinaan sel tidur ISIS pawai kibarin bendera hitam mau ganti sistem negara didiamkan saja
Anak Bangsa bisa bikin mobil sendiri dinyinyirin dihina2
Anak Bangsat kerjaannya hina2 agama lain dibela2
ELO ITU S****!! pic.twitter.com/3Py3JsPaWq
Lanjutnya, ia pun tampak meluapkan kekesalannya ketika anak bangsa sulit mendapatkan apresiasi di Tanah Air. Bahkan, ia pun mengaku heran ketika ada pihak yang gemar menghuna agama lain malah mendapatkan pembelaaan.
"Anak bangsa bisa bikin mobil sendiri dinyinyirin dihina-hina. Anak bangsat kerjaannya hina-hina agama lain dibela-bela. Elo itu S****!!," tukasnya.
Sebelumnya, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppi Rasimin dalam acara konferensi pers pada Sabtu (7/9), mengumumkan, bila audisi PB Djarum untuk sementara undur diri pada 2020.
Ia menyebut ke depannya belum mengetahui ajang yang setiap tahunnya sangat ditunggu para calon atlet bulutangkis itu bisa kembali digelar atau tidak.
"Pada audisi kali ini, juga saya sampaikan sebagai ajang untuk pamit sementara waktu, karena di tahun 2020 kita memutuskan untuk menghentikan audisi umum," ungkap Yoppy dikutip dari laman resmi PB Djarum, Minggu (9/8/2019).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil