Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Geger! Perusahaan Ini Bilang Komunitas Muslim Uighur Jadi Sarasaran Serangan....

Geger! Perusahaan Ini Bilang Komunitas Muslim Uighur Jadi Sarasaran Serangan.... Umat muslim yang tergabung dalam Aceh Solidaritas Untuk Muslim Uyghur (ASUMU) membentang poster dan spanduk saat menggelar aksi damai di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (21/12/2018). Umat muslim Aceh dan sejumlah tokoh agama dan elemen masyarakat di Aceh meminta pemerintah Indonesia dan PBB mendesak pemerintah China melindungi kebebasan beragama bagi umat muslim Uyghur di provinsi Xinjiang. | Kredit Foto: Antara/Ampelsa
Warta Ekonomi, Surakarta -

Apple Inc membantah tuduhan tim peneliti Project Zero Google yang menyebutkan, iPhone berupaya melacak penggunanya setiap waktu. Namun, perusahaan membeberkan fakta, komunitas muslim Uighur di China telah menjadi target serangan siber karena masalah kelemahan keamanan perangkat iPhone. 

Menurut Apple, laporan yang Google keluarkan enam bulan setelah perbaikan iOS dirilis, menciptakan kesalahpahaman. Lebih lanjut, perusahaan menyampaikan, serangan hanya terjadi dua bulan, bukan dua tahun seperti yang disebutkan dalam laporan peneliti Google.

"(Laporan itu) menciptakan kesan yang salah soal eksploitasi massal guna memantau aktivitas pribadi seluruh populasi secara real time. Hal itu memicu ketakutan di antara semua pengguna iPhone, menganggap perangkat mereka telah diretas," jelas Apple, dilansir dari Reuters, Senin (9/9/2019).

Baca Juga: AS Tuding Huawei Terlibat Pemberlakuan Kamp Muslim Uighur

Sebelumnya, Peneliti Google Project Zero mengatakan, ada lima kelemahan keamanan yang mengarah pada upaya berkelanjutan untuk meretas pengguna iPhone dalam komunitas tertentu.

"Hal itu terjadi setidaknya selama dua tahun," kata peneliti itu dalam laporannya, Jumat (6/9/2019) pekan lalu.

Para peneliti tak menyebutkan nama komunitasnya, namun CNN Internasional, TechCrunch, dan laman berita internasional lain melaporkan, serangan itu ditujukan untuk memantau warga Uighur. Reuters pun belum lama ini melaporkan, China telah meretas perusahaan telekomunikasi Asia untuk memata-matai pelancong Uighur.

"Serangan menargetkan kurang dari 12 situs yang membahas konten berkaitan dengan komunitas Uighur, bukan menargetkan pengguna iPhone secara masih, seperti yang disebutkan oleh para peneliti Google," ungkap Apple. 

Baca Juga: Korea Utara Otak 35 Serangan Siber di 17 Negara

Masalah itu pun diklam telah diperbaiki pada Februari, 10 hari setelah Google menginformasikannya kepada Apple. 

Dalam pernyataan berbeda, Google mendukung temuan penelitinya dan akan terus bekerja sama dengan Apple serta perusahaan lain untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kekurangan.

"Project Zero memposting riset teknis yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman tentang kerentanan keamanan, yang mengarah pada strategi pertahanan yang lebih baik," kata Google dalam pernyataannya. "Kami mendukung penelitian mendalam kami yang berfokus pada aspek teknis dari kerentanan ini."

Google dan Apple berkompetisi di pasar ponsel cerdas, di mana sistem operasi iOS dan Android mereka bersaing untuk pengguna.

Namun, tim peneliti Project Zero Google berfokus untuk menemukan kelemahan keamanan yang serius dari berbagai perusahaan perangkat lunak dan perangkat keras, bukan hanya Apple. Tahun lalu kelompok ini memainkan peran penting dalam menemukan kelemahan keamanan dalam chip yang dibuat oleh Intel Corp.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: