Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jack Ma Lengser, Investor Bertanya-tanya?

Jack Ma Lengser, Investor Bertanya-tanya? Kredit Foto: Bloomberg
Warta Ekonomi, Surakarta -

Jack Ma, sosok yang membangun Alibaba Group Holding menjadi pusat perdagangan China selama dua puluh tahun di apartemennya di Hangzhou, China, akan menyerahkan tongkat perjuangan kepada CEO Daniel Zhang hari ini (10/9/2019). 

Alibaba yang kini memiliki kapitalisasi pasar hampir setengah triliun dolar menyampaikan, tidak akan ada acara publik untuk menandai kepergian pendirinya. Alih-alih, akan ada pesta internal untuk merayakan hari jadi perusahaan yang kedua puluh, bertepatan dengan waktu pensiun Ma.

Muncul banyak pertanyaan soal perusahaan dan sosok Jack Ma sendiri, pasca mundurnya ia dari posisi puncak itu. Melansir Nikkei Asian Review, inilah setidaknya lima pertanyaan yang juga terbesit di benak para investor Alibaba, soal pensiunnya sosok Ma dari perusahaan:

Baca Juga: Sosok Daniel Zhang, Tokoh Ulung Alibaba yang Gantikan Jack Ma

Bagaimana kinerja Alibaba selama masa transisi?

Meskipun saham Alibaba turun hampir 4% pada 10 September tahun lalu, ketika Ma mengungkapkan niatnya untuk pensiun, perusahaan tersebut masih menjadi kesayangan para investor.

Harga sahamnya naik sekitar 10% selama 12 bulan terakhir. Konglomerat niaga-el itu juga mengatasi momentum pertumbuhan China stagnan dengan menghasilkan pendapatan 114,92 miliar yuan (US$16,15 miliar) pada kuartal April-Juni, naik 42% dari tahun sebelumnya dan lebih tinggi dari konsensus pasar 111,73 miliar yuan.

"Meskipun ada kekhawatiran makro, pendapatan perdagangan inti yang lebih kuat dari perkiraan membuktikan, ekosistem Alibaba lebih tangguh dari yang kami prediksi," tulis analis dari Daiwa Capital Markets dalam catatan penelitian pada 15 Agustus.

Baca Juga: Hari Ini Resmi Undur Diri, Jack Ma Gelar Pesta Perpisahan

Apa rencana Jack Ma setelah pensiun?

Ketika mengumumkan rencana pensiunnya, mantan guru bahasa Inggris itu menjelaskan, ia ingin mengabdi untuk pendidikan. Miliarder itu juga telah mendirikan Universitas Hupan di Hangzhou pada 2015 bersama delapan rekannya. Siswa di lembaga pembelajaran yang kini jadi jaringan bisnis di China itu sudah termasuk kepala eksekutif puluhan unicorn di Negeri Tirai Bambu.

Sementara itu, perusahaan ekuitas swasta berbasis di Shanghai yang didirikan oleh Ma dan David Yu, Yunfeng Capital, berharap untuk membangun Alibaba berikutnya di sektor kecerdasan buatan, perawatan kesehatan, logistik, dan keuangan.

Baca Juga: Habis Pensiun, Jack Ma Enggak Fokus Foya-Foya, Tapi Mau....

Apa tantangan yang dihadapi perusahaan?

Terlepas dari kinerja keuangan Alibaba yang kuat baru-baru ini, kekhawatiran tetap membayangi kemakmuran jangka panjangnya.

"Tantangan terbesar yang dihadapi Alibaba: cara mendapatkan lebih banyak pengguna," kata Analis di Hongong, Vicky Wu.

Saat dua bisnis niaga-el China terkemuka lain yang didukung oleh Tencent Holdings (JD.com dan Pinduoduo) dapat memanfaatkan aplikasi perpesanan yang sangat populer di Tencent untuk menarik pengguna baru, Alibaba tidak memiliki hal itu, kata Wu.

Untuk itu, Alibaba telah mengintegrasikan layanan niaga-el ke dalam Douyin, aplikasi video singkat untuk orang-orang pedesaan Cina. Namun, dalam beberapa bulan terakhir Douyin juga telah mulai bermitra dengan JD.com dan operator niaga-el lain. Penjualan dari segmen perdagangan saat ini berkontribusi besar terhadap seluruh pendapatan Alibaba.

Baca Juga: Besok Jack Ma Pensiun, Siapa Penggantinya?!

Apakah ada pensiunan lain di perusahaan?

Kepala Keuangan Alibaba, Maggie Wu pada bulan Juni mulai terjun ke investasi strategis, bekerja sama dengan Joseph Tsai, Wakil Ketua Perusahaan dan tangan kanan Ma.

"Maggie Wu jelas telah dipersiapkan untuk mengambil alih Joe Tsai," kata Profesor Investasi di Universitas Peking, Jeffrey Towson yang telah mempelajari Alibaba bertahun-tahun.

Towson dan yang lainnya mengatakan, perubahan manajemen baru-baru ini mengikuti pola yang sama. Wu menggantikan Tsai menjadi CFO Alibaba, yang menunjukkan, perusahaan sudah mengantisipasi kepergian Tsai.

Namun, itu tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat, menurut seorang pemodal ventura yang terbiasa dengan pemikiran perusahaan. "Jika dua orang eksekutif pergi pada saat yang sama, bukankah investor akan khawatir?" kata orang itu.

Apa rencana global perusahaan setelah Ma pensiun?

Meskipun sebagian besar pendapatan perusahaan berasal dari pasar domestik, globalisasi selalu menjadi strategi jangka panjang Alibaba, menurut Zhang dalam suratnya pada 2018 kepada para pemegang saham.

Memang, perusahaan yang bermarkas di Hangzhou dengan sekitar 103 ribu karyawan di seluruh dunia itu mengoperasikan pusat data di 10 negara di luar China dan telah memperluas jaringan logistik ke Asia Tenggara dan Eropa.

Namun, masih belum jelas bagaimana Alibaba akan menavigasi bisnis global dengan adanya proteksionisme perdagangan yang berkembang dan ketegangan geopolitik saat Ma mundur dari posisinya.

Meskipun Alibaba memiliki tim yang bagus, mundurnya Ma tetap akan berpengaruh terhadap bisnis global perusahaan, kata Direktur Pelaksana Konsultasi Shanghai Reserach Market, Shaun Rein.

"Dia memiliki karisma untuk memanggil CEO perusahaan besar di Amerika dan berdiskusi. Saya tidak yakin orang ingin bertemu Daniel Zhang seperti mereka ingin bertemu Jack Ma," ungkap Rein.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: