Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Idolakan Elon Musk, Pemuda Ini Sukses Ciptakan Baju Robot Iron Man

Idolakan Elon Musk, Pemuda Ini Sukses Ciptakan Baju Robot Iron Man Kredit Foto: Okezone/Dani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kehebatan orang-orang China dalam bidang teknologi memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Saking canggihnya, hal-hal yang tak terpikirkan oleh kebanyakan orang, bisa dibuat menjadi nyata oleh mereka.

Salah satunya adalah pengusaha milenial asal China, Chao Wang yang mampu menciptakan baju robot Iron Man. Baju tersebut membuat sesiapa saja yang memakainya menjadi kuat, sekuat Iron Man.

"Kami mengembangkan sebuah teknologi power suite, di mana manusia yang memakainya akan menjadi lebih kuat seperti Iron Man," ucapnya dalam acara Taobao Maker Festival 2019.

Baca Juga: Sederet Miliarder Dunia yang Tak Memegang Ijazah Sarjana, Siapa Saja?

Chao Wang mendirikan startup C-Exoskeleton Technology sejak 2013. Perusahaan tersebut telah memiliki valuasi sebesar 100 juta yuan. Ia mulai membuat robot ketika mendapat pendanaan pertama kalinya sekira 10 juta yuan dari kampusnya yang pernah meng-DO dan perusahaan pendanaan yang tidak mau disebutkan.

Mengutip dari Okezone, pengusaha yang berusia 25 tahun itu menjelaskan, pembuatan baju robot ini digunakan untuk dua tujuan utama, yaitu logistik dan militer.

Di logistik, pakaian ini bisa memudahkan karyawan untuk memindahkan dan menata barang dan sebagainya. Jika selama ini mereka memindahkan 300 obyek setiap hari, sekarang mereka bisa mengangkat 4.000 objek dengan mudah.

"Tentara juga harus mengangkat peralatan yang berat, karena itu alat ini akan sangat berguna. Di masa depan, alat ini bisa digunakan untuk penanganan bencana alam atau pemadaman kebakaran," katanya.

Baca Juga: Mau Bangun Kehidupan di Mars, Elon Musk Uji Coba Pesawat Ruang Angkasa Baru

Dalam membuat baju robot ini, Wang menjadikan Elon Musk sebagai idolanya. Baginya, Musk memiliki pemikiran yang fundamental dan mampu melihat gambaran secara utuh serta memikirkan jangka panjang.

"Misalnya, dalam 70 tahun ke depan, kita semua yang ada di ruangan ini mungkin sudah meninggal. Dengan perspektif tersebut, kita mulai berpikir tentang prioritas dalam jangka panjang, tidak jangka pendek seperti mengejar profit atau target," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: