Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos Wika Gedung Lirik Proyek APBN di Ibu Kota Baru

Bos Wika Gedung Lirik Proyek APBN di Ibu Kota Baru Jajaran Direksi Wika Gedung | Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bos PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), Nariman Prasetyo menyatakan jika perusahaan akan mengambil langkah seribu untuk memperoleh proyek-proyek di Ibu Kota Negara (IKN). Perseroan pun menyasar proyek yang didanai oleh APBN. 

 

“WEGE tidak boleh ketinggalan langkah dan buta hutuf untuk encana pemerintah ini. Anggap lah dari sekian ini tahun timeline 2022 sudah construction, pasar wege yang kita garap di sektor loan yang dari APBN. Karena, proyek yang dari APBN yang paling sceure untuk kami,” ucapnya, di Jakarta, Selasa (17/9/2019).

 

Baca Juga: Bappenas Siapkan 3 Insentif buat Swasta Danai Ibu Kota

 

Dirinya meyakini, dengan keahlian di bidang modular WEGE siap untuk membangun rumah yang nantinya akan dibangun di Ibu Kota baru. Perseroan pun tengah membuat sebuah teknologi agar dapat membuat pembangunan rumah lebih cepat lagi.

 

“Karena kita basic modular sehingga dengan pembuatan rumah dengan segitu banyak WEGE sudah siap. Ini kesempatan yang menjadikan tren ke depan WEGE tetap suistan,” jelasnya. 

 

Baca Juga: Pengamat Usul Biaya Pindah Ibu Kota dari APBN

 

Sebagai informasi, Bappenas memproyeksi pembiayaan IKN terbagi atas tiga sumber pendanaan. Pertama sekitar 19,2% atau Rp89,4 triliun didanai APBN untuk membiayai infrastruktur pelayanan dasar, seperti pembangunan istana negara, bangunan strategis TNI/Polri, rumah dinas ASN/TNI/Polri, pengadaan lahan, ruang terbuka hijau, dan pangkalan militer.

 

Kedua, sebesar 54,4% atau Rp253,4 triliun didanai dari kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) untuk membangun gedung eksekutif, legislatif, dan yudikatif, infrastruktur utama, sarana pendidikan, sarana kesehatan, museum, lembaga pemasyarakatan, serta sarana dan prasarana penunjang lainnya.

 

Ketiga, sebesar 26,4% atau Rp123,2 triliun didanai swasta, meliputi pembangunan perumahan umum, perguruan tinggi, science-technopark, bandara, pelabuhan, dan jalan tol, sarana kesehatan, pusat perbelanjaan, dan area meeting, incentive, convention, and exhibition atau MICE.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: