Pemimpin oposisi Korea Selatan telah mencukur rambutnya sebagai bentuk protes terhadap pemerintah.
Melansir BBC, Selasa (17/9/2019) Hwang Kyo-ahn mencukur habis rambutnya di depan pendukung dan wartawan di luar istana kepresidenan pada Senin (16/9/2019).
Langkah itu dilakukannya sebagai bentuk protes atas dugaan korupsi Menteri Kehakiman Korsel Cho Kuk dan keluarganya.
Baca Juga: Indonesia-Korea Selatan Percepat Penyelesaian Perundingan CEPA
Pekan lalu, dua anggota parlemen perempuan Korsel juga mencukur rambut mereka sebagai bentuk protes.
Para pemprotes ingin Cho mengundurkan diri atau dipecat oleh Presiden Korsel Moon Jae-in.
Menteri Cho Kuk, seorang mantan profesor hukum dan asisten Moon, mulai menjabat pada minggu lalu sebagai menteri kehakiman.
Namun para pengkritiknya marah karena ia dinominasikan untuk jabatan tersebut oleh Moon meskipun tuduhan penipuan akademik dan kejahatan keuangan terhadap keluarganya terus berlangsung.
Istrinya, yang juga seorang profesor hukum, telah didakwa karena diduga membuat materi yang membantu putri mereka masuk universitas dan mendapatkan beasiswa, sesuatu yang telah membuat marah mahasiswa lainnya.
Dalam beberapa minggu terakhir, jaksa melakukan beberapa penggerebekan yang terkait dengan keluarga Cho.
Dalam sidang konfirmasi Jumat lalu, Cho menyatakan permintaan maaf kepada generasi muda atas dugaan tunjangan yang diterima putrinya. Namun dia mengatakan ingin melanjutkan reformasi sistem peradilan.
Moon menekankan belum ada konfirmasi soal dugaan korupsi yang dilakukannya dan mengatakan akan menjadi preseden buruk telah menuduh seseorang hanya berdasar tuduhan.
Kenapa mencukur kepalanya?
Korea Selatan memiliki tradisi panjang mencukur rambut sebagai bentuk protes.
Baca Juga: Jangan Khawatir, Kini Korea Selatan Semakin Ramah dengan Wisatawan Muslim
Tindakan ini berakar dalam pengajaran tradisional Konfusianisme, dan secara historis dilihat sebagai cara untuk menunjukkan komitmen terhadap suatu tujuan.
Selama tahun 1960-an dan 70-an, ketika Korea Selatan berada di bawah kediktatoran militer, para pembangkang sering mencukur rambut mereka sebagai tanda perlawanan.
Selama beberapa dekade terakhir, para aktivis dan politisi telah menggunakannya sebagai cara untuk memprotes.
pada tahun 2018, para wanita mencukur rambut mereka saat pawai melawan munculnya kamera mata-mata yang ditempatkan di toilet dan ruang ganti untuk secara diam-diam merekam wanita.
Dua tahun sebelumnya, lebih dari 900 warga Korea Selatan mencukur rambut mereka dalam unjuk rasa di sistem anti-rudal AS.
Pada tahun 2007, ratusan penduduk Kota Icheon mencukur rambut mereka atas kontroversi di mana membangun pabrik industri baru.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: