Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sukses Hancurkan Kilang Minyak Terbesar Arab Saudi, Kelompok Houthi Berencana Serang UEA

Sukses Hancurkan Kilang Minyak Terbesar Arab Saudi, Kelompok Houthi Berencana Serang UEA Juru bicara kelompok pemberontak Yaman Houthi, Yahya Saria. | Kredit Foto: Foto/Istimewa
Warta Ekonomi, SANAA -

Juru bicara kelompok pemberontak Yaman Houthi, Yahya Saria, menyebutkan jika kelompok itu sudah melakukan serangan di Arab Saudi. Ia menyebutkan bahwa kelompok itu telah memiliki pesawat tanpa awak baru, ditenagai mesin jet dan normal. Pesawat nirawak ini dapat mencapai target jauh di dalam wilayah musuh.

 

Yahya menyebutkan kelompok itu telah meluncurkan Samad 3, Qassef 3, bertenaga jet dan pesawat tanpa awak lainnya, termasuk beberapa pembawa bom, ke pabrik minyak Saudi dari tiga lokasi. Pada kesempatan itu, Saria membeberkan, pihaknya telah mengidentifikasi puluhan situs di Uni Emirat Arab (UEA) yang mungkin bisa menjadi target serangan berikutnya.

 

"Kepada rezim Emirat kami hanya mengatakan satu operasi (dari kami) akan sangat merugikan Anda," Yahya Saria, juru bicara militer untuk gerakan yang selaras dengan Iran, mengatakan dalam sebuah pidato televisi.

 

Baca Juga: Ini Bukti Kuat Iran di Balik Serangan Drone di Kilang Minyak Arab Saudi

 

"Hari ini dan untuk pertama kalinya kami mengumumkan bahwa kami memiliki lusinan target dalam jangkauan kami di UEA, beberapa di Abu Dhabi dan dapat diserang kapan saja," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (19/9/2019).

 

UEA sendiri masuk dalam koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi, didukung oleh Barat, melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 untuk memerangi Houthi. Kelompok ini telah menggulingkan pemerintah Yaman yang diakui dunia internasional di Ibu Kota Sanaa pada akhir 2014.

 

UEA sekitar bulan Juni telah mengurangi kehadiran militernya di Yaman saat sekutu Barat mendesak diakhirinya perang yang merusak dan ketika meningkatnya ketegangan dengan Iran menimbulkan kekhawatiran perang di Teluk.

Konflik Yaman, yang dipandang sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran, sudah menewaskan puluhan ribu dan mendorong jutaan orang ke jurang kelaparan di negara Semenanjung Arab termiskin itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: