Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kerajaan Bisnis Sukanto Tanoto, Si Crazy Rich Medan Penguasa Lahan Ibu Kota Baru

Kerajaan Bisnis Sukanto Tanoto, Si Crazy Rich Medan Penguasa Lahan Ibu Kota Baru Sukanto Tanoto merupakan pengusaha Indonesia yang memulai usaha di industry pengolahan kayu. | Kredit Foto: Tanotofoundation.org

3. Selulosa khusus

Pernah dengar industri selulosa khusus? Selulosa itu bisa menjadi bahan yang sangat bermanfaat untuk membuat LCD, hingga tambahan bahan dasar pasta gigi.

RGE ternyata mengelola Bracell, sebuah perusahaan yang beroperasi pertama kali di Brasil, dan bergerak di bidang industri kertas dan selulosa khusus. Perusahaan ini mengelola kurang lebih 234 ribu hektare lahan yang dimiliki oleh perusahaan, dan sekitar 83 ribu hektare lahan di area konservasi.

Perusahaan ini juga melantai di Bursa Efek Hongkong pada 2010 silam dan memiliki kantor pemasaran diĀ  Asia, Eropa, dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Gerindra: Bukan HTI Pelakunya

4. Serat Viscose

Perusahaan Tanoto ternyata memiliki anak usaha yang berbasis di Fujian, yaitu Sateri Viscose. Produk mereka adalah serat viscose. Apa itu serat viscose atau viscose-rayon ini?

Viscose-rayon merupakan serat alami dan berkualitas tinggi, yang bahan dasarnya ternyata berasal dari serat kayu dan ditanam di perkebunan. Serat viscose terdapat pada bahan tekstil serta produk-produk perawatan diri yang ramah untuk kulit.

Sateri sendiri adalah produsen serat viscose terbesar di dunia lho. Kalau Sateri itu perusahaan di luar negeri. Nah, di dalam negeri ada juga Asia Pasific Rayon (APR), perusahaan ini didirikan tahun 1973 dan beroperasi di Pangkalan Kerinci.

Baca Juga: Bos Wika Gedung Lirik Proyek APBN di Ibu Kota Baru

5. Energi

Kalau yang di atas berkaitan dengan perkebunan dan yang terakhir ini bergerak di bidang energi. Tapi sama aja sih intinya sama-sama memanfaatkan sumber daya alam.

RGE menaungi Pasific Oil & Gas yang aktif dalam kegiatan eksplorasi pengembangan, serta produksi minyak dan gas di Pulau Sumatera, Indonesia, dan wilayah-wilayah sekitarnya. Sementara itu di sektor hilir, mereka mengembangkan terminal penerima LNG dan pembangkit listrik Combined Cycle Gas Turbine (CCGT) besar di China.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: