Upaya pemerintah mendorong peningkatan konsumsi ikan mulai menunjukkan hasil. Wakil Bupati Lombok Barat, Sumiatun menyampaikan, kasus stunting di Lombok Barat mengalami penurunan. Kasus stunting di Lombok Barat tahun 2017 yang mencapai 49,8 persen, menurun menjadi 25,2 persen pada tahun 2019. Untuk itu menurutnya pihaknya akan memperluas upaya penanganan stunting ini.
“Penanganan stunting tahun 2018 di 10 lokasi, kami perluas menjadi 21 lokasi pada tahun 2019. Target Lombok Barat bebas stunting tahun 2024,” kata dia.
Baca Juga: KKP Gandeng JICA Wujudkan Koperasi Sektor Kelautan dan Perikanan Mandiri
Upaya penanganan stunting ini menurutnya dilakukan dengan menginstruksikan Kepala Desa/Lurah dan Camat untuk menyediakan menu ikan di acara keagamaan, mengadakan lomba masak serba ikan tingkat desa dan kecamatan, serta akan mewajibkan sekolah-sekolah mengadakan kegiatan makan bersama menu ikan minimal satu kali dalam seminggu.
Sementara itu, Ketua Forikan Provinsi NTB, Niken Saptarini menyampaikan bahwa stunting di wilayah NTB masih terdapat di 10 kabupaten/kota. Lombok Barat menempati urutan ke-3 setelah Lombok Timur dan Dompu.
Berbagai upaya telah telah dilakukan untuk penanganan stunting yaitu dengan mengadakan edukasi di Posyandu (kelas ibu, kelas gizi, dan kelas balita), pemberian makan ikan kepada anak sekolah 1 kali per minggu, dan menetapkan wajib makan ikan 1 hari dalam satu minggu.
Baca Juga: DanaLaut Siap Fasilitasi Pembiayaan UKM Kelautan Rp50 Miliar
Wartini, salah satu peserta yang hadir mengaku sangat antusias terhadap kegiatan edukasi ini karena disampaikan dengan cara yang menarik dan tidak membosankan. Ibu yang tengah hamil ini juga menyebut penjelasan disampaikan petugas secara lugas, diselingi dengan games dan lagu.
"Kami sangat bersyukur Lombok Barat ini menjadi salah satu daerah yang dipilih untuk kegiatan ini. Saya jauh-jauh datang ke sini naik motor sendiri karena penasaran ingin ikut kegiatan ini,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yosi Winosa
Editor: Muhammad Syahrianto