Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno menyaksikan perjanjian kerja sama antara PT Inka (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan produsen kereta api asal Swiss, Stadler Rail. Tiga perusahaan ini akan membentuk perusahaan patungan untuk membangun pabrik kereta api di Banyuwangi, Jawa Timur.
Menurut Rini, kerja sama ini akan membantu pemerintah dalam pengembangan sistem transportasi kereta api di Tanah Air. Selain itu, pembangunan pabrik kereta api ini akan menyerap tenaga kerja dan meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia.
Diketahui, kerja sama ini sebagai tindak lanjut kesepakatan antara PT Inka (Persero) dan Stadler Rail saat kunjungan delegasi Swiss ke Indonesia pada Maret 2019 di Banyuwangi.
Baca Juga: Inka Gandeng Perusahaan Malaysia Majukan Industri Kereta Api
"Investasi ini mendukung program pembangunan sarana transportasi di Indonesia. Apalagi, volume penumpang kereta api terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kami berharap pembangunan pabrik kereta api ini menjadi pembuka penjualan kereta api asal Indonesia di pasar internasional," jelas Rini.
Penandatanganan perjanjian tersebut dilakukan oleh Executive Chairman Stadler Rail Peter Spuhler dan Presiden Direktur PT Inka Budi Noviantoro.
Untuk tahap pertama, total nilai investasi akan mencapai US$100 juta untuk memproduksi 125 gerbong per tahun yang akan ditingkatkan menjadi 1.000 gerbang per tahun. PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menjadi pembeli utama produksi perusahaan joint venture ini.
Pabrik akan dibangun di area seluas 83 ha di Banyuwangi yang mempunyai pelabuhan laut sejauh 3 km dari lokasi pabrik. Pembangunan pabrik diperkirakan akan selesai pada 2020.
Baca Juga: Banyak Pesanan Gerbong, Inka Bangun Pabrik Kereta Api Terbesar se-Asia Tenggara
Untuk mendukung pengembangan SDM guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri ini, Stadler Rail akan mendirikan sekolah vokasi perkeretaapian di Indonesia.
"Ini adalah kesepakatan investasi Swiss yang pertama setelah penandatanganan Indonesia–EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA) pada Desember 2018. Diharapkan kerja sama ini akan mendorong investasi di sektor lainnya antara kedua negara," pungkas Rini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti