AS dan Singapura Buat Kesepakatan Baru Terkait Kemiliteran
Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dikabarkan akan melakukan perjanjian untuk memperbaharui MoU soal penggunaan fasilitas militer Singapura oleh AS. Perjanjian tersebut akan membuat AS boleh menggunakan fasilitas militer Singapura untuk 15 tahun ke depan.
MoU perihal penggunaan fasilitas militer Singapura oleh AS pertama kali diteken AS dan Singapura tahun 1990. Perjanjian tersebut ditandatangi Perdana Menteri Lee Kuan Yew dan Wakil Presiden AS Dan Quayle dan merupakan kunci untuk memfasilitasi akses AS ke pangkalan udara dan Angkatan Laut Singapura.
Setelah menandatangani MoU tersebut, saat Sidang Majelis Umum PBB di New York, Lee menyebutkan jika perjanjian itu merupakan refleksi dari kerja sama yang erat antara kedua negara.
Baca Juga: Situasi dengan Arab Saudi Menegang, Iran Malah Pamer Drone Amerika Serikat
"Kami telah memperbaruinya sekali sebelumnya, pada tahun 2005; dan kami sangat senang memperbaruinya sekali lagi, untuk memperpanjangnya selama 15 tahun ke depan," kata Lee, seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa (24/9).
"Itu mencerminkan kerja sama kami yang sangat baik dalam hal-hal pertahanan antara AS dan Singapura, dan juga kerja sama yang lebih luas yang kami miliki di banyak bidang lain, di bidang keamanan, ekonomi, anti-terorisme, dan dalam budaya dan pendidikan juga," sambungnya.
Ia menyebutkan senang dengan hubungan Singapura dan AS saat ini dan berharap untuk terus mengembangkanya.
"Kami berharap itu juga akan menjadi sarana bagi AS untuk memperdalam keterlibatannya di Asia Tenggara dan kawasan Asia Pasifik," ungkapnya.
Kementerian Luar Negeri Singapura lantas menyebutkan jika pembaharuan perjanjian MoU merupakan penegasan yang jelas atas komitmen bersama untuk hubungan pertahanan lama Singapura-AS.
"Kedua belah pihak menegaskan kembali kemajuan yang baik dari inisiatif pertahanan bilateral utama, dan menyambut keputusan Singapura untuk memperoleh empat F-35, dengan opsi untuk pembelian delapan pesawat lainnya di masa depan," kata kementerian itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: