Gebyar Pernikahan Indonesia Sajikan Persona Budaya Aceh
Oleh karena itu, kami berharap acara ini dapat dikunjungi oleh lebih dari 19.000 pengunjung atau naik 15 % dari juni lalu dan menghasilkan transaksi lebih dari 70 milyard selama 3 (tiga) hari penyelenggaraanya.
Senada dengan penyelenggara, Gandi Priapratama, Ketua Umum Himpunan Perusahaan Penata Acara Pernikahan Indonesia (Hastana Indonesia) mengatakan, “Hastana Indonesia adalah Asosiasi yang menbawahi seluruh perusahaan penata acara pernikahan (wedding organizer) terbaik dan terpercaya di Indonesia. Kami sangat senang menyambut penyelenggaraan GEBYAR PERNIKAHAN INDONESIA (GPI) Edisi Ke – 12. Dengan acara ini, kami berharap bisa bertemu dengan para vendor pernikahan lainnya agar dapat menjalin kerjasama yang baik guna mewujudkan pesta pernikahan klien kami."
Baca Juga: KPAI Setuju Usia Pernikahan Minimal 19 Tahun
Ia juga menambahkan, “Selain itu, di acara ini kami juga ingin berbagi tips khusus kepada calon pengantin agar terhindar dari masalah-masalah yang akhir-akhir ini banyak terjadi, yaitu penata acara pernikahan melakukan wan prestasi sehingga merugikan sang pengantin.”
Sementara itu, Almuniza Kamal SSTP,M.Si, Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) mengatakan, pihaknya menyambut baik kegiatan Gebyar Pernikahan Indonesia (GPI) tersebut. Apalagi, pagelaran GPI Ke-12 disuguhkan dengan pernik kebudayaan pernikahan dari daerah Istimewa Aceh.
Menurutnya, ada 12 jenis suku yang tinggal di provinsi Aceh, di mana salah satunya adalah Suku Aneuk Jamee, pada perhelatan GPI Ke-12 guna menambah semarak di acara pembukaan Cut Marlyn Decoration menghadirkan pelaminan khas suku Aneuk Jamee yang tinggal pesisir Aceh Selatan dengan segala kemewahannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: