Kisah Tragis Mantan Pengantin ISIS Asal Inggris, Semua Anaknya Tewas Terkena Bom
Ingin pulang ke rumah dan diadili di Inggris.
Begum terlihat di sebuah kamp pengungsi pada bulan Februari lalu, pemerintah Inggris mencabut status kewarganegaraannya. Keputusan itu diumumkan Menteri Dalam Negeri pada saat itu, Sajid Javid.
Putra Shamima, Jarrah, telah meninggal beberapa hari kemudian. Tujuh bulan kemudian, dia telah dilacak berada ke sebuah kamp baru di Suriah, yang namanya dapat dengan mudah diterjemahkan sebagai Sunshine Camp.
Ia berbagi tenda dengan seorang wanita Kanada yang 30 tahun lebih tua darinya dan mereka memiliki televisi di mana mereka dapat menonton berita dan bahkan beberapa film, termasuk film baru Men in Black dan Spider Man.
Shamima menyebutkan, menonton televisi merupakan bentuk pelarian baginya dan dia juga menghabiskan waktunya mendengarkan musik pop. Mengkisahkan kepada Mail Online, Shamima mengutarakan dia sangat membenci Dawla (nama lain untuk ISIS). Dia juga mengatakan tidak ada seorang pun dari Inggris yang berbicara dengannya selama enam bulan terakhir.
Baca Juga: Polisi Malaysia Tangkap 12 Militan Pro-ISIS dari Indonesia
"Saya tidak punya teman sejati," katanya. "Saya telah kehilangan semua teman yang datang bersama saya. Sekarang saya tidak punya siapa-siapa," paparnya, seperti dikutip Mirror, Kamis (26/9/2019).
"Situasi kesehatan mental saya bukan yang terbaik. Kesehatan fisik saya baik-baik saja, saya masih muda dan tidak sakit. Itu bukan masalah saya. Namun secara mental, saya sangat buruk. Saya perlu terapi untuk menangani kesedihan saya, ini sangat sulit, saya kehilangan semua anak saya," imbuh dia.
"Tidak ada orang yang tinggal dengan saya di sini yang tahu apa yang telah saya alami. Mereka bukan seperti teman sekolah saya yang selalu bisa saya ajak bicara. Mereka tidak mengerti apa yang telah saya alami," katanya.
Dia mengatakan jika tidak ada ketentuan kesehatan mental, seperti di kamp-kamp lain, sehingga dia tidak ditawari bantuan psikiatris. Usai status kewarganegaraannya dicabut, pihak berwenang di Bangladesh, tempat dia mengira bisa mengklaim kewarganegaraan baru, mengatakan dia tidak akan bisa memasuki negara Asia selatan itu.
Ayah Shamima Begum, Ahmed Ali, menyebut putrinya harus diadili di Inggris walaupun sebelumnya dia mendukung pencabutan status kewarganegaraan Shamima. Shamima, yang menikah dengan petempur ISIS asal Belanda; Yago Riedijk, memiliki dua anak yang semuanya telah meninggal.
Pada wawancara pertamanya awal tahun ini, dia mengaku tidak menyesal bergabung dengan ISIS. Dia bahkan mengaku melihat kepala orang yang dipenggal tidak mengganggunnya sama sekali.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: