Dalam sidang ke-74 Majelis Umum PBB di New York, Arab Saudi membuat pernyataan mengejutkan yang isinya menyerang Australia. Riyadh menuduh Canberra "rasis" dan menjadi pendukung teroris anti-Islam yang membantai 51 jemaah dua masjid di Christchurch, Selandia Baru.
Serangan verbal itu disampaikan Duta Besar Arab Saudi untuk PBB Abdulaziz Alwasil. Menurutnya, pemerintah Australia menjadi pendukung teroris anti-Islam karena karena bersimpati dengan Brenton Harrison Tarrant, teroris yang membantai jamaah salat Jumat di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood yang berada di Christchurch.
Dia mengatakan minoritas, migran dan Muslim menghadapi pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan dan menghadapi kebijakan rasis dan ekstremis.
Baca Juga: PM Selandia Baru Kaget Mendengar Teroris Christchurch Berkirim Surat
"Sayangnya, ini telah menjadi populer dan bahkan diterima oleh beberapa Parlemen Barat, mereka bahkan disponsori oleh pemerintah tertentu," kata Alwasil.
"Kami melihat di beberapa negara radikalisme melawan Muslim, kami melihat xenophobia, rasisme. Dan beberapa pemerintah bersimpati dengan mereka, seperti Australia. Di sini kita merujuk pada pembantaian yang dilakukan oleh Brenton Tarrant, seorang warga Australia, yang didasarkan pada pidato kebencian," paparnya.
Dia mengecam pidato Duta Besar Australia untuk PBB Sally Mansfield yang mengutuk catatan hak asasi manusia Kerajaan Arab Saudi. Menurutnya, apa yang disampaikan diplomat Australia itu merupakan informasi yang tidak benar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto