Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penasihat Khamenei: Kami Akan Tangkap Donald Trump dan Seret ke Pengadilan!

Penasihat Khamenei: Kami Akan Tangkap Donald Trump dan Seret ke Pengadilan! Kredit Foto: Foto/MEMRI

 

Diketahui, ketegangan meningkat di Teluk Persia sejak Mei tahun lalu ketika Trump secara sepihak menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir 2015 antara negara-negara besar dan Iran. Sejak itu, Washington telah menerapkan kembali sanksi yang melumpuhkan Teheran, yang oleh pemerintah Trump disebut sebagai kampanye "tekanan maksimum".

 

Ketegangan terjadi lagi Mei tahun ini saat Iran mulai mengurangi komitmennya sendiri terhadap kesepakatan nuklir yang bernama resmi Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) 2015. Washington merespons dengan mengerahkan aset-aset militer ke wilayah Teluk.

 

Saat itu, beberapa kapal tanker asing di kawasan Teluk Persia diserang, meski Iran membantah sebagai pelakunya. Iran kemudian menembak jatuh drone RQ-4 Global Hawk AS dan menyita kapal tanker minyak berbendera Inggris.

 

Baca Juga: Hassan Rouihani: AS Tawarkan Hapus Sanksi ke Iran

 

Pada bulan ini, berbagai serangan besar melanda fasilitas minyak Saudi Aramco di Abqaiq dan Khurais, Arab Saudi. Serangan telah melumpuhkan separuh dari total produksi minyak Kerajaan Arab Saudi. Washington dan negara-negara Eropa menyalahkan Iran, namun Teheran membantah terlibat.

 

Kelompok pemberontak Houthi Yaman mengklaim merupakan pelakunya. Tetapi, Riyadh dan Washington tak percaya dengan klaim tersebut.

 

"Trump sudah memainkan semua kartunya," kata Rezaei. 

 

“Dia sudah menembakkan semua pelurunya. Sekarang dia berdiri di depan kita tanpa peluru, dan dunia menertawakannya. Di masa depan, itu akan menjadi lebih buruk," imbuh dia.

 

Dia menyebutkan jika Teluk Persia tidak akan aman sampai pasukan Barat hengkang dari wilayah tersebut.

 

"Selama Amerika, Inggris, dan negara-negara asing lainnya ingin tetap di kawasan itu, kurangnya keamanan selama 40 tahun terakhir akan terus berlanjut," katanya. “Kondisi pertama untuk keamanan adalah kemerdekaan negara-negara (kawasan).

 

"Pada hari orang Amerika meninggalkan wilayah itu, semua negara akan menjadi teman satu sama lain," paparnya.

 

Pada hari Jumat, Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut AS telah menawarkan untuk mencabut semua sanksi terhadap Teheran jika Iran setuju untuk membahas perundingan nuklir. Klaim itu langsung dibantah oleh Trump.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: