PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re meluncurkan unit penelitian dan pelatihan, Indonesia Re Institute. Hal ini dilakulam perseroan guna mendukung kemajuan industri asuransi nasional.
Direktur Pengembangan, Manajemen Risiko & Kepatuhan Indonesia Re, Putri Eka Sukmawati Sjarief mengatakan bahwa hadirnya Indonesia Re Institut selaras dengan misi perseroan yakni untuk 'meningkatkan pengetahuan dan kapabilitas inovasi industri asuransi dan reasuransi nasional'.
"Karena adanya kepentingan bersama untuk memperbarui dan meningkatkan standar praktik asuransi, tata kelola risiko perasuransian serta menjajaki peluang untuk mengembangkan produk asuransi dalam rangka memenuhi kebutuhan seluruh pemangku kepentingan dalam industri perasuransian," kata Eka, di Jakarta, Kamis (3/10/2019).
Baca Juga: 3 Risiko Terbesar Industri Reasuransi: Teknologi, Risiko Siber, dan Perubahan Iklim
Sebagai perusahaan yang ditunjuk pemerintah menjadi Perusahaan Reasuransi Nasional (PRN), Indonesia Re menjadi garda terdepan dalam membangun industri asuransi dan reasuransi yang sehat dan terus bertumbuh.
Eka melanjutkan, dengan hadirnya Indonesia Re Institute, pihaknya, bersama pihak industri, dapat menghasilkan wawasan ilmiah tentang suatu risiko asuransi secara komprehensif untuk membantu ceding company dan tertanggung agar dapat lebih memahami risiko tersebut dan mengelolanya dengan lebih baik.
"Bersama industri, kami ingin mendorong dan mempertahankan standar tinggi dalam praktik asuransi," tambahnya.
Baca Juga: Seberapa Penting Asuransi bagi Milenial?
Sementara itu, Amos Napitupulu selaku Head of Indonesia Re Institute menambahkan, pihaknya berencana untuk menggelar penelitian lintas direktorium di internal Indonesia Re dalam rangka menciptakan terobosan dan inovasi baru dalam tata kelola organisasi, bisnis, manajemen risiko, dan human capital.
"Sementara dalam jangka panjang, kami berkomitmen untuk menjadi mitra terpercaya pemerintah dan menjadi rujukan industri dalam pengembangan industri perasuransian dan tata kelola risiko," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: