Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan dan Provinsi Sumsel Lakukan Updating Luas Baku Lahan Sawah

Kementan dan Provinsi Sumsel Lakukan Updating Luas Baku Lahan Sawah Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan konsolidasi pemetaan titik koordinat luas baku lahan sawah yang belum terdata di Badan Pertanahan Nasional (BPN). Seperti halnya yang dilakukan di Palembang beberapa waktu lalu, dilaksanakan Rapat Koordinasi se-Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sekaligus untuk mengevaluasi Luas Tambah Tanam (LTT).

Direktur Serealia Kementan, Bambang Sugiharto, mengatakan luas baku lahan sawah Provinsi Sumsel yang telah diinput BPN tahun 2018 seluas 387.561 ha. Sementara, data luas lahan sawah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2017 berdasarkan pada laporan Statistik Pertanian (SP) Lahan BPS tahun 2017 adalah seluas 621.903 ha.

Baca Juga: Awas! Berani Mainkan Kualitas Benih Jagung, Kementan Siap Tindak Tegas!

"Kalau kita lihat data tersebut masih kekurangan luas lahan baku sawah yang belum dipetakan oleh BPN seluas 234.342 hektare," ujar Bambang seperti yang didapat dari keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (5/10/2019). Bambang menjelaskan upaya yang dilakukan Kementan dengan pemetaan luas lahan sawah melalui aplikasi ArcGIS. Kementan membentuk TIM ArcGIS yang turun ke lapangan selama sebulan ini. Saat ini, baru mencapai luas 2.400 ha yang di-input dari Kabupaten Ogan Komering Ilir 1.600 ha dan Kabupaten Musi Rawas 800 ha. 

"Jadi, dari hasil tersebut yang belum dipetakan masih sekitar 231.942 ha," jelasnya.

Menurut Bambang, kendala yang dihadapi di antaranya lokasi sawah yang jauh dan belum terdapat jaringan internet. Ia berharap dengan Rakor itu koordinator lapongan Penyuluh Pertanian Lapangan yang hadir bisa dapat bimbingan cara pakai Aplikasi Pemetaaan (Aps. Collector). "Tujuan agar dapat memetakan lahan-lahan sawah yang belum di-input BPN," ujarnya.

Koordinator Laporan Kecamatan Air Saleh Kabupaten Banyuasin, Syamsul Joni, mengapresiasi dengan adanya pelarihan tersebut. Menurutnya, cukup mudah untuk menggunakan aplikasi (aps.Collector) yang diajarkan tim pusat.

"Selanjutnya mudah-mudahan aplikasi ini dapat mendongkrak penambahan angka luas lahan padi yang belum masuk ke data BPN," tuturnya.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan, Ilfantria, menyebutkan terkait evaluasi Luas Tambah Tanam (LTT) April-Oktober 2019 untuk komoditas padi se-Provinsi Sumsel tercatat realisasi Luas Tambah Tanam April-September 2019 seluas 375.378 ha. Sementara itu, total luas LTT untuk Provinsi Sumsel hingga September 2019 telah mencapai 874.681 ha.

"Kami berharap di bulan Oktober turun hujan dan jika benih sudah tersalur maka akan segera dilakukan penanaman," sebutnya.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Kabupaten Banyuasin, Sodikin, mengatakan rakor tersebut sebagai wadah untuk menyampaikan capaian maupun kendala selama ini. 

"Harapannya semua berjalan dengan baik dan hujan juga segara turun dan kekurangan LTT yang ada segera bisa dieksekusi," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Puri Mei Setyaningrum
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: