Tarik Pasukannya dari Suriah, Trump Dikecam dan Dianggap Pengkhianat Kurdi
Keputusan Presiden Donald Trump untuk menarik pasukan Amerika Serikat (AS) dari Suriah menjelang operasi militer Turki dikecam para politisi Parlemen dari Demokrat dan Republik. Keputusan itu dianggap berbahaya dan bentuk pengkhiatan Amerika terhadap sekutunya, Kurdi.
"Keputusan presiden untuk menarik pasukan AS dari Suriah utara adalah perkembangan yang sangat mengganggu yang mengkhianati sekutu Kurdi kami yang telah menjadi mitra penting dalam misi kami untuk memberantas ISIS (Islamic State)," kecam Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, Nancy Pelosi.
"Terlepas dari apa yang mungkin dikatakan oleh presiden, ISIS tetap merupakan ancaman serius. Keputusan sembrono dan keliru ini melemahkan upaya para anggota layanan kami yang berani dan sekutu kami untuk mengakhiri tirani ISIS," lanjut politisi terkemuka dari Demokrat tersebut, seperti dikutipĀ Al Jazeera, Selasa (8/10/2019).
Baca Juga: Trump Bakal Lenyapkan Ekonomi Turki jika Lakukan Hal Terlarang Ini di Suriah
Juru Bicara Gedung Putih Stephanie Grisham mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa Turki akan segera bergerak maju dengan operasi militernya yang telah lama direncanakan ke Suriah utara.
"Pasukan AS tidak akan mendukung atau terlibat dalam operasi dan tidak akan lagi berada di area langsung," kata Grisham.
Penarikan pasukan AS menandai perubahan besar dalam kebijakan Washington dan secara efektif meninggalkan para petempur Kurdi dalam pertempurannya melawan ISIS. Pasukan Kurdi inilah yang merebut kembali petak-petak wilayah Suriah dari ISIS sebelum sebagian wilayah tersebut diambil alih pasukan Suriah loyalis Presiden Bashar al-Assad.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: