Lima tahun periode pertama pemerintahan Jokowi JK menurut Amran telah menorehkan sejarah swasembada beras di 2019. Bila dibandingkan dengan 1984, swasembada kali ini ditandai dengan produksi beras nasional yang jauh lebih dari cukup untuk 267 juta jiwa penduduk Indonesia.
Konsumsi beras nasional 32,4 juta ton per tahun terpenuhi, tidak ada impor dan gudang Bulog masih menyimpan 2,5 juta ton di gudang, dan metode KSA BPS memperkirakan surplus dapat mencapai 5 juta ton di akhir 2019.
"Kami prediksikan bila kita terus seperti ini, saya optimis produksi kita mampu mencukupi 1 miliar penduduk dalam dua puluh tahun ke depan," terang Amran.
Baca Juga: Teknologi Canggih Drone Digunakan Petani
Direktur Alat dan Mesin Pertanian Andi Nur Alam menjelaskan, secara spesifik ketahanan baterai drone yang diciptakan mampu beroperasi selama 20 menit dengan kapasitas angkut 6 kg hingga 15 kg benih padi. Drone sebar benih memberikan efisiensi biaya sekitar 75% dan efisiensi waktu 75% dibanding alsin tanam benih langsung.
Selain itu, pemerintah juga berhasil mengembangkan drone penebar pupuk prill dan drone sprayer untuk aplikasi pestisida. Kedua alat ini memiliki fungsi yang tidak kalah penting karena memberikan efisiensi 75% dibanding alat biasa.
"Kami juga bisa menciptakan robot tanam padi yang bisa difungsikan untuk menanam dengan komunikasi internet of thing (IoT) melalui sarana GPS. Di samping itu, kami memiliki autonomous tractor roda empat tanpa awak yang juga dikendalikan oleh sistem navigasi berbasis IoT. Ada juga traktor perahu sebagai alat pengolah tanah dengan konsep traktor roda dua," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: