Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mentan Jawab Fitnah dengan Beroperasinya 10 Pabrik Gula Baru

Mentan Jawab Fitnah dengan Beroperasinya 10 Pabrik Gula Baru Mentan Amran Sulaiman | Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengisahkan tantangan yang dialaminya saat mendorong berdirinya 10 pabrik gula dalam lima tahun terakhir, yang menjadi target selama periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Hal ini disampaikannya pada sambutan di kunjungan ke Pabrik Gula Rejoso Manis Indo (RMI) Blitar.

"Kami merasakan pahit getirnya membangun ini, kami dapat fitnah yang keji dari salah satu media dan aku ingin di sini membuktikannya," ucap Amran di Blitar, Jawa Timur, Rabu (09/10/2019).

Pada sambutan tersebut, Amran memberikan contoh langsung pabrik gula RMI yang turut mendapat bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan), dalam hal perizinan pabrik untuk lahan agroforestri, yang merupakan kerja sama dengan kehutanan, serta kemudian digunakan petani.

Baca Juga: Gerindra Bidik Kursi Mentan, Amran Cuek

"Maaf harus ekstrem Pak di zaman now, Bapak pernah traktir saya selama bapak bangun ini? Pernah sogok saya? Pernah saya minta sesuatu?" tanya Amran pada salah satu Direktur Pabrik Gula Rejoso Manis Indo dan dijawab "Tidak Pak" oleh direktur tersebut.

Amran menyampaikan jika hanya membantu menulis surat serta meminta Menteri Kehutanan perihal perizinan lahan yang akan digunakan 10 pabrik gula, bukan satu saja seperti yang dituliskan salah satu media nasional.

Dalam kesempatan ini, Amran juga mengungkapkan kebutuhan untuk konsumsi gula putih di Indonesia, antara 200 ribu sampai 500 ribu ton, sedangkan targetnya, 10 pabrik gula yang sudah dibangun dapat menghasilkan tambahan 1 juta ton gula.

"Target dari Bapak Presiden, 10 pabrik gula dalam lima tahun dan hari ini sudah tercapai. Pabrik ini khusus produksi gula putih, kita target pada posisi optimal, maka ke-10 pabrik dapat hasilkan 1 juta ton. Kita bisa surplus 1 hingga 2 tahun ke depan. Yang terpenting adalah pondasi untuk 10 pabrik gula sudah selesai," bebernya.

Baca Juga: Kementan Gencarkan Agro Gemilang, Tren Ekspor Banten Meningkat

Menurut Amran, dirinya bangga jika rakyat dapat minum teh dengan gula hasil negeri sendiri.  Dia mengingatkan semua pihak, investasi dan ekspor saat ini bisa mengangkat perekonomian negara saat ini, sehingga para investor perlu dijaga. Khusus di Blitar dirinya meminta investor agar dikawal Kapolres Dandim dari pihak-pihak yang mengganggu dunia usaha.

Amran menilai saat ini pengembangan tebu telah menggunakan teknologi tinggi, sehingga di daerah yang gersang sekali pun tebu akan tumbuh dengan baik. Sebagai contoh, di Bombana menggunakan teknologi drip irrigation yang ditanam dalam tanah.

"Teknologi ini airnya mungkin hanya 10% dari yang biasa dan pupuknya melalui pipa dan teknologi ini bisa menghasilkan 140 ton di Bombana," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: