"Kami telah dikhianati sebelumnya," katanya. "Semua keuntungan yang kami raih berkat darah para martir ini. Darah mereka tidak akan sia-sia," ujarnya.
Di sekelilingnya, wanita berjongkok di samping kuburan, mata mereka merah karena air mata.
Ratusan orang telah berdatangan ke kuburan untuk mengubur para petempur yang tewas dalam pertempuran di perbatasan baru-baru ini. Potret para "martir" terpampang di peti mati dan disematkan pada pakaian.
Baca Juga: Pemerintah Suriah Perintahkan Kelompok Kurdi untuk Serang Turki
Mengenakan seragam militer, seorang petempur Kurdi perempuan menempelkan tubuhnya ke peti mati berwarna-warni, yang ditopang oleh lautan pelayat.
Dia membelai tutup peti mati, karangan bunga yang cocok dengan pola di jilbab hitamnya.
Di tengah kerumunan di bawah, seorang wanita lain membisikkan kata-kata yang tak terdengar saat dia membelai peti mati yang serupa, dihiasi pita, bunga, dan selembar kain merah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto