Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Teka-Teki Kasus Bunuh Diri Karyawan Facebook, dari Intimidasi Hingga . . . .

Teka-Teki Kasus Bunuh Diri Karyawan Facebook, dari Intimidasi Hingga . . . . Facebook | Kredit Foto: KrAsia

Setelahnya, Yin dihubungi oleh Departemen SDM Facebook melalui surel. “Untuk menghormati privasi korban dan keluarganya, jangan membicarakan insiden itu dengan pihak di luar perusahaan,” begitulah bunyi pesan yang ia terima.

Tak lama, pada 1 Oktober lalu, ia menerima surat peringatan terakhir dari departemen itu. Akhirnya, ia menghubungi mentor timnya pada 3 Oktober tentang surat itu.

Nasib sial menghampirinya, pada 7 Oktober, Departemen SDM menginformasikan pemecatannya karena telah berbicara kepada pers. “Saya mendapatkan tekanan psikologis yang kuat dari (Departemen) SDM,” aku Yin.

Tak hanya itu,Facebook juga meminta Yin mengembalikan sebagian bonus upahnya, jumlahnya mencapai US$39.000 (sekitar RP553 juta).

Namun, juru bicara Facebook membantah kabar Yin dipecat karena berpartisipasi dalam protes ataupun berbicara kepada media.

“Ia bekerja di sini selama beberapa minggu dan menunjukkan penilaian yang buruk karena serangkaian pelanggaran kebijakan. Kami tak akan membela karyawan yang saling mengintimidasi,” kata jubir Facebook, lalu menolak rincian pembicaraan dengan Yin.

Sejak dipecat, Yin telah mengonsultasikan situasinya dengan pengacara keluarga korban. Sama seperti QC, Yin juga berasal dari China dan memiliki visa kerja, jadi ia harus mencari pekerjaan baru pada akhir Januari jika tak ingin kembali ke negara asal.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: