Adapun saat ini jumlah pesantren di Jabar tercatat sebanyak kurang lebih 10 ribu pesantren dan tidak seluruhnya mempelajari kitab kuning.
Untuk itu, kegiatan MQK ini sekaligus mendorong minat santri mempelajari kitab kuning juga sebagai evaluasi sejauh mana pengajaran di pesantren tentang tata cara membaca dan menalar kitab kuning.
"Maka, setiap tahun kita adakan MQK dan kegiatan ini juga memberikan motivasi kepada anak-anak agar masuk ke pesantren salafiyah atau pesantren yang mempelajari kitab kuning," tambah Uu.
MQK yang dipusatkan di Ponpes Cipasung Singaparna dari tanggal 15-18 Oktober 2019 ini sendiri menyiapkan hadiah Rp6,5 juta untuk Santri Terbaik I, Rp4,5 juta untuk Santri Terbaik II, dan Rp2,5 juta untuk Santri Terbaik III.
Selain untuk menjalin silaturahmi antar santri dan pesantren se-Jabar, MQK ini pun bertujuan meningkatkan kecintaan santri kepada kitab-kitab rujukan berbahasa arab serta kecintaan dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu agama islam dari sumber kitab-kitab berbahasa arab.
"Event ini juga simulasi untuk bersaing secara sehat dan merupakan puncak dari prestasi akademik para santri selain juga momentum memperingati Hari Santri pada 22 Oktober nanti," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: