"Pemerintah telah membuka penyelidikan untuk menentukan siapa yang menembak para demonstran dan siapa yang memerintahkannya," kata Maan dalam konferensi pers pada 6 Oktober.
Penegasan bahwa pasukan keamanan tidak ikut serta dalam kekerasan tampaknya bertentangan dengan pernyataan pada 7 Oktober dari pasukan keamanan Irak yang mengatakan pasukan berlebihan telah digunakan dan berjanji untuk meminta pertanggungjawaban individu atas kekerasan terhadap warga sipil.
"Terlalu dini untuk menyalahkan pihak manapun, baik dari Hashid atau pasukan keamanan lainnya, sebelum kita mengakhiri penyelidikan. Mari kita tunggu dan lihat siapa yang memberi perintah 'tembak untuk membunuh'," kata seorang pejabat dengan kantor perdana menteri mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
Mohammed Ridha, kepala komite keamanan dan pertahanan parlemen, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penyelidikan awal menunjukkan ada pembunuhan yang disengaja oleh para demonstran oleh beberapa elemen, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto