Pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, nampaknya para pelaku pasar masih berhati-hati dalam berinvestasi. Hal ini terlihat pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup +0.11% atau naik tipis 7.04 poin kelevel 6.198,99 poin.
Saham-saham sektor konsumer +0.82% rebound setelah mengalami pelemahan 2 hari berturut-turut pasca turunnya pertumbuhan laba UNVR (+0.70%). Saham-saham sektor pertanian yang nanjak 0.73% juga menjadi penopang penguatan IHSG setelah harga CPO menguat 0.77% naik hampir sepersen berdasarkan data bloomberg CPO Generic 1st. Sedangkan sektor Trading (-0.23%) dan Property (-0.11%) terkoreksi dan menjadi dalang pada tekanan pergerakan IHSG hingga hampir ditutup pada zona negatif.
Baca Juga: Asing Diuntungkan Jokowi Effect, IHSG Menguat 0,11% di Senin Sore
Head of research, Lanjar Nafi menuturkan bila perdagangan awal pekan ini terlihat lebih sepi dengan total value transaksi yang tidak lebih dari Rp10 triliun.
“Ini seakan memberikan signal aksi tunggu investor terhadap data-data laporan keuangan emiten yang akan rilis dalam waktu dekat serta keputusan susunan kabinet baru dalam memerintahan periode 2019-2024,” katanya, di Jakarta, Senin (21/10/2019).
Adapun, investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp58.09 miliar meskipun rupiah terpantau menguat setengah persen kelevel Rp14081 per USD.
Baca Juga: Jokowi Siap Umumkan Daftar Menteri, IHSG Dibuka Berseri-Seri
Mengawali pekan bursa saham Asia ditutup mayoritas menguat. Indeks Nikkei (+0.25%), Topix (+0.41%), HangSeng (+0.02%) dan CSI300 (+0.30%) naik terkonsolidasi mengiring penguatan bursa berjangka AS karena investor menunggu perkembangan baru perdagangan AS-China serta sejumlah laporan kinerja keuangan Emiten. Wakil Perdana Menteri China Liu He mengatakan pada hari Sabtu ada "kemajuan substansial" dengan AS untuk kesepakatan awal tentang perdagangan.
Bursa saham Eropa membuka perdagangan dengan menguat terkonsolidasi mengikuti bursa saham di Asia. Indeks Eurostoxx (+0.25%), FTSE (+0.09%) dan DAX (+0.52%) naik dengan saham-saham perbankan dan produsen mobil memimpin penguatan. Mengiringi data indeks harga produsen naik diatas ekpektasi kelevel positif 0.1% dari negative 0.5%. Poundsterling berfluktuasi menjelang Parlemen Inggris mempertimbangkan kembali kesepakatan Brexit Perdana Menteri Boris Johnson.
Dimana Boris Johnson membuat tawaran baru untuk memenuhi janjinya membawa Inggris keluar dari Uni Eropa pada 31 Oktober dengan cara mencari kesepakatan pada pemungutan suara di House of Commons. Minyak mentah West Texas Intermediate tidak berubah pada $ 53,78 per barel. Emas turun 0,1% menjadi $ 1,488.79 per ounce. Perak naik 0,7% menjadi $ 17,67 per ons. Nikel LME turun 0,4% menjadi $ 16.170 per metrik ton. Selanjutnya investor akan kehilangan bursa saham jepang karena Bank Holiday investor akan terfokus pada fundamental perusahaan kuartal ke-3 2019.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri