Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Dana Otsus Papua, Mendagri Tito Minta Tepat Sasaran

Soal Dana Otsus Papua, Mendagri Tito Minta Tepat Sasaran Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, mengatakan dana otonomi khusus (otsus) untuk Papua harus bisa dimanfaatkan secara tepat sasaran. Tito meminta jajaran Kemendagri melakukan evaluasi pemanfaatan anggaran khusus untuk Papua itu. 

"Saya tahu anggaran-anggaran di Papua cukup besar, masalahnya sampai ke publik atau tidak. Nanti akan disisir oleh tim dari Kemendagri sebagai pembina. Kita tentu ingin agar semua anggaran yang ada, baik di tingkat provinsi sampai di kabupaten/kota, harus lebih banyak didominasi belanja modal yang berbentuk program-program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat,” ujar Tito dalam keterangan pers kepada wartawan, Sabtu (26/10).

Baca Juga: Jelang Peresmian, Tito Tegaskan Urgensi Jembatan Hotelkamp

Secara kebijakan nasional, peningkatan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) melalui peningkatan kualitas dan kuantitas sektor pendidikan dan kesehatan merupakan bagian dari program prioritas nasional yang dicanangkan Pemerintah. Hal ini pula yang ditekankan Mendagri Tito Karnavian di tanah Papua.

"Kita ingin lihat di Papua, ada atau tidak program itu. Tim saya nanti akan perintahkan  untuk menyisir di tingkat provinsi, di tingkat kabupaten/kota. Nanti kita lihat prioritasnya, mana duluan yang kita sisir supaya tahun 2020 betul-betul pas dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.

Besarnya dana otsus yang diberikan Pemerintah merupakan salah satu bentuk perhatian khusus pemerintah terhadap Papua. Diharapkan, dana tersebut dapat disalurkan kepada masyarakat melalui program tepat sasaran sesuai kebutuhan masyarakat.

Tito juga menyoroti soal regulasi yang dapat mendukung kemudahan program untuk dijalankan. Menurutnya, regulasi akan berpengaruh terhadap pengembangan potensi daerah, kemudahan lapangan pekerjaan, serta investasi.

"Lalu memperluas lapangan kerja, apakah ada program-program yang memperluas lapangan kerja. Salah satu problem (masalah) di Papua, yaitu hak ulayat, bagaimana menyelesaikannya supaya investor tidak ragu-ragu datang karena kalau hanya mengandalkan APBN saja mungkin kurang maksimal. Kemduian dari aspek regulasi, jangan membuat regulasi yang malah membuat investor dan program-program menjadi tidak jalan semua,” pungkas Tito.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: