Lanjutnya, ia mengaku janggal ialah simbol oposisi Partai Gerindra justru mendapatkan jatah dua kursi menteri dalam kabinet Jokowi. Tetapi, ada partai pendukung Jokowi yang sama sekali tidak memperoleh kue kekuasaan.
“Ada yang enggak dapat apa-apa seperti Hanura,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menilai tidak sedikit menteri di Kabinet Indonesia Maju yang diragukan kapasitasnya dalam bekerja. Karena itu, waktu setahun menurutnya terlalu lama bagi Jokowi melakukan reshuffle kabinet yang baru saja dibentuk itu.
“Pak Jokowi ingin tunjukkan tanpa beban, meskipun banyak menteri yang tidak sesuai dengan portofolio. Kalau kabinet seperti ini, setahun terlalu lama untuk adanya reshuffle.” ucapnya.
Diketahui, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang juga mantan rivalnya di Pilpres menjadi Menteri Pertahanan di pemerintahan Joko Widodo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil