Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Nama Kayla Mueller dalam Operasi Penangkapan al-Baghdadi, Siapa?

Ada Nama Kayla Mueller dalam Operasi Penangkapan al-Baghdadi, Siapa? Kredit Foto: Foto/REUTERS
Warta Ekonomi, Washington -

Pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi dilaporkan tewas usai meledakkan rompi bom bunuh diri selama operasi pasukan khusus Amerika Serikat di Idlib, Suriah, Sabtu malam atau Minggu dini hari kemarin. Nama operasi pasukan khusus itu adalah "Operasi Kayla Muller".

 

Namun dalam penyergapan tersebut, ada nama Kayla Mueller yang merupakan aktivis pekerja bantuan sosial asal Amerika yang diculik ISIS di Suriah pada bulan Agustus tahun 2013. Perempuan 26 tahun itu dilaporkan diperkosa berulang kali oleh al-Baghdadi sebelum akhirnya tewas di tangan kelompok ISIS.

 

Kayla pertama kali diculik bersama dengan kekasihnya, seorang fotografer asal Suriah bernama Omar Alkhani. Alkhani saat itu dibebaskan ISIS, sedangkan dan Kayla dijadikan budak seks dan dibunuh. Kayla Mueller tercatat sebagai pekerja kemanusiaan asal Prescott, Arizona. Dia pernah jadi sorotan media internasional sebelumnya karena di usia yang masih muda mendedikasikan diri untuk menolong orang-orang yang menderita. 

 

Baca Juga: Donald Trump Sebut Pimpinan ISIS Baghdadi Tewas karena. . .

 

Kayla juga tergabung dalam kelompok yang menentang pendudukan Israel terhadap wilayah Palestina. ”Kami diberitahu bahwa Kayla disiksa, bahwa dia adalah milik al-Baghdadi. Kami diberitahu pada bulan Juni oleh pemerintah,” terang orang tua Kayla tak lama setelah mendengar kabar kematian putri mereka kala itu.

 

ISIS mengaku membantah membunuh Kayla dengan menuduh serangan udara Yordania yang menyebabkan kematian perempuan muda tersebut. Namun, Pemerintah AS tak percaya dan meyakini Kayla tewas dibunuh oleh militan ISIS.

 

Presiden AS Donald Trump pada hari Minggu mengonfirmasi kematian al-Baghdadi. "Penjahat yang berusaha sangat keras untuk mengintimidasi orang lain menghabiskan saat-saat terakhirnya dalam ketakutan dan kepanikan," katanya di Gedung Putih.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: