Diaz-Canel menyoroti beberapa kerusuhan yang terjadi di Cile dan Argentina.
"Mereka menuduh kami memicu Revolusi Bolivarian (Venezuela) saat mereka menutupi mata, telinga dan mulut mereka, agar tak melihat, tidak mengakui apa yang rakyat teriakkan di jalanan: neo-liberalisme adalah kegagalan ekonomi dan bencana sosial," tegas dia.
"Trump dan kawan-kawan lamanya menyerang Revolusi Kuba; Revolusi Bolivarian, Sandinista, para pemimpin politik dan sosial Brasil, Bolivia, Argentina, gerakan progresif populer di kawasan," tutur Diaz-Canel, dilansir Reuters.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: