Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Doctor Sleep, Film yang Melanjutkan The Shining

Doctor Sleep, Film yang Melanjutkan The Shining Kredit Foto: Warner Bros.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Film The Shining yang dirilis pada 1980 masih layak disebut menjadi salah satu film horor terbaik hingga saat ini. Kini, hampir 40 tahun setelah peristiwa di film itu, Warner Bros. Pictures membuat kelanjutannya dengan judul Doctor Sleep. Apakah seseram dan semenegangkan yang pertama

Dikutip dari Sindonews, Doctor Sleep mengisahkan tentang Danny Torrance (Owen McGregor) yang telah beranjak dewasa. Setelah berhasil lolos dari maut di Hotel Overlook di The Shining, Danny dan ibunya, Wendy, tinggal di Florida. Namun, ia terus dihantui sosok wanita di bathup kamar mandi. Hantu Dick Hallorann membantunya mengunci hantu-hantu itu di dalam kotak yang ada di pikirannya.

Ketika beranjak dewasa, kehidupan Danny jadi kacau. Ia mabuk-mabukan dan berusaha keras menekan 'Shining' yang ada di dalam dirinya. Lelah dengan kehidupannya, ia pergi ke sebuah kota kecil di New Hampshire. Di sana, ia berteman dengan Billy Freeman yang memberinya pekerjaan di taman kota dan mengajaknya untuk keluar dari kecanduan alkohol.

Baca Juga: Yuhuu, Lady Gaga Kembali Bermain Film

Dalam pertemuan para pecandu alkohol, Danny bertemu seorang dokter yang memberinya pekerjaan sebagai perawat di sebuah klinik. Di klinik itu, Danny menggunakan kemampuan Shining-nya untuk menemani orang-orang sekarat yang hendak menjemput ajal. Karena inilah, ia kemudian dijuluki Doctor Sleep.

Di sisi lain, sebuah sekte bernama True Knot, yang dipimpin Rose Si Topi (Rebecca Ferguson), bertahan hidup dengan menyantap uap orang-orang yang memiliki 'Shining'. Utamanya, mereka mengincar anak-anak dengan 'Shining' yang dianggap kuat. Mereka telah beraksi sejak lama.

Pada 1980, ketika Danny mengalami kejadian mengerikan di Hotel Overlook, sekte itu telah beraksi dengan memakan uap seorang anak bernama Violet Hansen. Di masa kini, mereka terus berburu anak-anak ini dan merekrut Snakebite Andi, seorang remaja yang memiliki kemampuan hipnosis.

Suatu hari, Danny mendapatkan telepati dari seorang remaja yang juga memiliki kemampuan 'Shining' bernama Abra Stone (Kyliegh Curran). Mereka kemudian sering berkomunikasi dan menjadi akrab lewat telepati ini. Suatu hari, Abra melihat aksi True Knot yang membunuh Bradley, seorang bocah laki-laki dengan kemampuan 'Shining', untuk dimakan uapnya. Aksi Abra ini diketahui Rose, tapi wanita itu tidak tahu siapa Abra.

Abra yang kalut dan panik menghubungi Danny dan mengatakan ada pembunuhan. Namun, Danny malah meminta Abra agar tidak mencampuri masalah itu dan menyembunyikan kemampuan 'Shining'-nya. Abra yang penasaran mencari tahu siapa anak yang dibunuh tersebut. Setelah mendapatkan datanya, ia pergi menemui Danny. Namun, Danny menolak bertindak.

Ia memperingatkan Abra bahwa Rose akan memburunya. Namun, Abra justru menjebak Rose di dalam pikirannya. Ini membuat Rose panik dan bertekad untuk menangkap Abra dan memakan uapnya. Menurut Rose, uap Abra sangat kuat dan ia belum pernah melihat uap sebesar itu.

Baca Juga: Teriakan Allahu Akbar Picu Kepanikan Penonton Film Joker di Bioskop Paris

Sama seperti The Shining, Doctor Sleep juga memiliki durasi yang panjang dan sama-sama diangkat dari novel karya Stephen King. Selama 2,5 jam, penonton akan diajak untuk memasuki dunia orang-orang yang memiliki kemampuan di luar nalar. Puncak film ini ada ketika Hotel Overlook kembali muncul.

Tempat itu kembali untuk menjadi pengingat masa lalu, lengkap dengan semua makhluk-mahkluk aneh dan kamar-kamar yang mencurigakan. Di sinilah bagian film itu yang paling menarik. Sayangnya, adegan di tempat ini sepertinya hanya menjadi pelengkap dan terasa sia-sia. (SPOILER ALERT) Ending-nya jadi terasa seperti, ‘Ya, gitu doang?’ karena menurut saya adegan klimaksnya kurang menegangkan.

Sebagai sebuah film horor, Doctor Sleep sangatlah lamban dalam membangun cerita. Sutradara film ini, Mike Flanagan, sepertinya sangat ingin penonton larut dalam cerita film ini dan memahami A-Z-nya dengan mendalam. Banyak detil yang disampaikan Mike di film ini. Sayang, bagi saya, film ini menjadi terasa terlalu lama dan hampir membosankan. Titik ketegangan yang harusnya membuat jantung berdebar hampir tidak ada. Satu-satunya yang membuat saya terganggu adalah adegan pembunuhan Bradley. Selebihnya, terasa biasa saja.

Yang paling bisa dinikmati dari film ini adalah penampilan para cast-nya. Penampilan Ewan McGregor sebagai Danny dewasa cukup solid. Sementara, Rebecca Ferguson pun bisa menampilkan sosok Rose yang aneh, jahat, keji, tapi punya penampakan yang manis dan cukup memikat. Catatan tersendiri bisa disematkan pada pemeran Abra, Kyliegh Curran. Meski tergolong pemain baru, Kyliegh mampu menyeimbangi akting para aktor senior di film ini.

Doctor Sleep adalah sebuah perjalanan panjang untuk satu film horor. Alurnya yang lambat membuat penonton bisa memahami seluruh detil cerita, tapi bisa juga menjadi bosan. Namun, memori atas hotel Overlook di film ini cukup menarik untuk diikuti.

Doctor Sleep sudah bisa Anda saksikan di bioskop kesayangan Anda. Film ini diberi rating Dewasa atau 17 tahun ke atas karena adegannya yang penuh kekerasan, adegan telanjang dan berdarah-darah yang tak layak ditonton anak di bawah umur. Salah satunya sudah saya sebutkan di atas. Bijaklah memilih tontonan untuk keluarga. Selamat menyaksikan!

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: