- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Sssttt, Tahun Depan BNI Sekuritas Akan Bawa 10 BUMN Serta Anak Usaha untuk IPO
PT BNI Sekuritas (BNIS) menyatakan jika pada tahun 2020 mendatang anak usaha PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk (BBNI) ini bakal membawa sedikitnya 10 perusahaan baik anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun perusahaan BUMN sendiri untuk masuk ke pasar modal Indonesia melalui penawaran umum perdan asaham (initial public offering/IPO).
“Ada lebih dari 10 perusahaan. Target Bursa di 2020 mungkin sekitar 70-80 emiten yang akan melantai di bursa, kami 10-15% saja sudah cukup. Yang sedang proses anak BUMN dan juga ada BUMN-nya,” ujar Plt Direktur Utama BNI Sekuritas Geger Maulana di Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Baca Juga: Tokopedia dan Gojek Mau IPO Dua Negara, Apa Sih Alasannya? Simak di Sini!
Ia mengungkapkan bahwa sebenarnya proses IPO BUMN dan anak usaha BUMN tersebut sudah dilakukan sejak tahun ini. Namun, aksi korporasi tersebut tertunda karena adanya gejolak politik di tanah air akibat pemilihan umum dan pemilihan Presiden.
“Karena pasar modal sedang slow down dan wait and see karena ada pemilihan Presiden dan Menteri jadi banyak yang ditunda IPO seperti BUMN terutama anak BUMN,” katanya.
Geger menuturkan bila BUMN dan anak BUMN yang akan menggelar IPO berasal dari sektor infrastruktur, rumah sakit dan juga perkebunan. Sayangnya, Ia masih enggan untuk membeberkan nama-nama perusahaan tersebut.
“Saat ini kami lebih banyak di infrastruktur yah, jadi bisa di jalan tol, pembangunan yang mendukung program pemerintah. Jadi ada konstruksi, rumah sakit. Itu Pelni Grup akan issue bonds dan IPO juga,” ucapnya.
Baca Juga: Momen Bersejarah! Aramco Resmi Mulai IPO
Menurut Geger, calon emiten dari BUMN dan anak usaha BUMN tersebut memilki size minimal Rp1 triliun. Dan rencananya, IPO akan dilaksanakan pada semester I tahun 2020.
“Size-nya antara Rp1-5 triliun per satu emiten, jadi kalau 3-5 saja sudah cukup. target kami tahun ini saja yang deal ada 60-70 deal tapi deal ada yg IPO, MTN dan obligasi. IPO 10-20%, obligasi 40-50% dan MTN 20-30%,’ jelasnya.
Sebagai informasi, ada enam anak usaha BUMN yang berencana untuk melantai di bursa, di antaranya PT Pelabuhan Tanjung Priok, PT Adhi Persada Gedung, PT Adhi Commuter Properti, PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty), PT Wika Industri dan Konstruksi, serta PT Rumah Sakit Pelni.
Selain BUMN dan anak usaha BUMN, BNI Sekuritas juga akan berupaya untuk mengantarkan beberapa perusahaan swasta untuk IPO. “Kalau yang swasta itu potensi besar dari captive market Bank BNI. Potensi korporasi ada 200 perusahaan, bisnis menengah 1.000 lebih. 50 perusahaan tahun depan harusnya sih ada,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri